Toto menjelaskan lebih sederhana, MoU ini nantinya akan seperti ATM Bersama. Jadi dari baterai, charging station, sistem tukar baterai hingga metode pembayaran memakai standar yang sama, bisa dipakai untuk semua merek.
Sementara itu, Rabin Indrajad Hattari, Sekretaris Kementerian BUMN mengatakan BAMS tak sebatas menyediakan infrastruktur terintegrasi, tapi juga akan dilengkapi dengan teknologi mutakhir.
Salah satunya adalah teknologi yang mampu memantau tingkat kesehatan baterai motor listrik yang digunakan.
"Dengan menggunakan teknologi canggih, IBC akan memantau kesehatan baterai dan melakukan pemeliharaan preventif. Serta mengoptimalkan siklus pengisian untuk memperpanjang umur baterai,"
"Ini akan mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan memberikan keandalan bagi pengguna kendaraan listrik,"
"Dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan energi masa depan, Kementerian BUMN mengajak semua pihak, baik pemerintah swasta, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi ini," tambah Rabin.
Baca Juga: Bisnis Swap Baterai Motor Bakal Ramai, Limbah Jadi Tantangan Tersendiri