Mau Mesin Mobil Awet? Jangan Beli Oli Mesin Karena Murah, Ini Sebabnya

Dok Grid - Selasa, 6 Agustus 2024 | 14:57 WIB

Ilustrasi mobil turun mesin gara-gara sering telat ganti oli (Dok Grid - )

Otomotifnet.com – Merawat mesin mobil kesayangan agar kinerja awet dan performanya selalu fit sebenarnya tidak sulit.

Asalkan selalu patuhi anjuran pabrik untuk melakukan servis rutin tepat waktu.

Tidak masalah bila servisnya dilakukan sendiri di rumah, yang penting pastikan dilakukan dengan benar dan selalu menggunakan spare part asli.

Salah satunya adalah oli mesin. “Jangan tergiur harga murah saat beli oli di marketplace,” wanti Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor di Solo, Jawa Tengah.

Pasalnya dulu memang banyak beredar oli yang kemasannya terlihat seperti asli dari brand ternama, namun isinya adalah oli hasil daur ulang.

“Intinya kalau nemu ada yang jual oli branded tapi harganya miring, patut dicurigai,” wantinya.

Sebab efeknya bila mengkonsumsi pelumas "abal-abal", mesin rawan terserang oil sludge.

“Pernah kejadian ada kasus pemakaian kendaraan belum mencapai 1.000 km, mesinnya jebol gara-gara pakai oli palsu,” bilang Nurudin, Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants.

Baca Juga: Penyebab Oli Mobil Berkurang, Tanpa Keluar Asap dan Bocor, Ternyata Dari Ini 

Istimewa/Soewandi
Waspada serangan oil sludge akibat pemakaian oli palsu atau sering telat ganti oli mesin

Saat mesin dibongkar, lanjut Nurudin, di dalamnya penuh dengan jelaga hitam dan mengental kayak gel.

“Waktu saya ambil sampelnya dan diteliti, ternyata oli tersebut sama sekali tidak ada kandungan aditifnya,” papar Nurudin saat Otomotifnet.com melakukan kunjungan ke Production Unit Jakarta (PUJ), pabrik pelumas milik PT Pertamina Lubrincant di Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhih 2022 lalu.

Tentunya oli seperti ini sangat berbahaya digunakan pada mesin, “Karena tidak ada kemampuan sama sekali dalam melindungi mesin,” tukasnya lagi.

Sebab kualitas dan kemampuan sebuah oli dalam melindungi mesin, kata Nurudin bukan hanya terletak pada base oil yang dipakai.

Baca Juga: Ini Efek Negatif Jika Sering Ganti-Ganti Merek Oli Mesin Mobil, Simak

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi penggantian oli mesin

Justru additive sangat besar berpengaruhnya, karena fungsinya ada yang untuk meminimalkan friksi, meredam dan melepas panas, mencegah cepat terjadinya oksidasi, dan masih banyak lagi.

Jadi, sebaiknya bila membeli oli mesin di marketplace atau secara online, pastikan belinya di official store brand oli yang diincar, atau di toko yang terpercaya.

Nah, setelah dipastikan oli yang didapat asli, usai oli lama ditap, jangan langsung diisi oli baru. Tapi sebaiknya ganti terlebih dulu filter olinya.

Ingat, filter oli ini sangat dianjurkan diganti setiap kali melakukan pengantian oli. Toh baderolnya juga tidak begitu menguras isi dompet.

Sebab fungsi filternya sangat penting menjaga kebersihan oli dalam mesin.

Ia bertugas menyaring kotoran yang ada dalam oli, dimana dalam satu siklus pemakaian oli mesin, kotoran yang terbentuk lumayan banyak loh.

Nah, kotoran ini bisa menyumbat penyaring yang ada dalam filter oli.

Dampaknya ketika filter penyaring oli tersumbat, maka aliran oli akan menimbulkan tekanan pada by pass valve tadi.

Baca Juga: Mesin Mobil Berisik Saat Kondisi Dingin Di Pagi Hari? Ini Penyebabnya 

Istimewa/Wealthy
Kontruksi bagian dalam filter oli, serta jalur pelumasan dan penyaringan olinya

“By pass valve ini kan bekerja berdasarkan tekanan oli. Saat filternya kotor, maka tekanan oli dalam filter oli akan naik, sehingga valve ini jadi terbuka,” beber Arief Hidayat, Founder & CEO Wealthy Group.

Pria yang menyandang gelar Master di bidang Teknik Industri Otomotif ini menambahkan, dengan terbukanya katup by pass ini akan membuat aliran oli dibelokkan langsung menuju mesin untuk melumasi komponen bergerak, tanpa tersaring.

Efeknya tentu akan membuat komponen mesin yang bergesekan jadi kasar akibat adanya kotoran yang tercampur dalam oli.

Baca Juga: Yang Suka Beli Oli Pertamina, Begini Cara Cek Olinya Asli Atau Palsu 

Perlu diketahui, saat mesin bekerja dan oli melumasi komponen bergerak di dalamnya, lama-lama akan terbentuk karbon.

Akan diperparah bila bahan bakar yang kita gunakan punya kandungan sulfur tinggi.

Ditambah bila oli yang dipakai kualitas kurang baik, atau si pemilik mobil suka telat ganti oli, bisa muncul endapan lumpur alias sludge.

Nah, bisa dibayangkan bila oli mesin yang sudah tekontaminasi kotoran, atau mungkin gram-gram halus akibat gesekan komponen di dalam mesin, tidak tersaring dan langsung dipompa menuju mesin untuk melumasi semua komponen bergerak seperti celah antara piston dan liner, valve, noken as dan sebagainya.

Komponen-komponen tersebut sudah pasti lambat laun akan cepat mengalami keausan.

Istimewa/MSM
Penampakan penyumbatan pada filter oli Nissan Evalia

“Jangankan pemakaian 10.000 km, di 5.000 km saja filternya sudah kotor banget,” bilang Arief.

Dijamin bila dua part ini diganti tepat waktu dan selalu menggunakan produk asli, mesin bakal awet.

Tapi jangan lupa juga lakukan penggantian komponen lain sesuai jadwal yang dianjurkan pabrikan ya.

Seperti air radiator, pelumas transmisi, busi, filter udara, filter bahan bakar, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Maksimal Penggantian Oli Mesin Berapa Lama?