Otomotifnet.com - CV Laksana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang karoseri bus di Indonesia yang sudah berdiri sekitar 46 tahun.
Bisa konsistensi hingga 46 tahun, karena mereka terus berimprovisasi dan hingga sekarang punya 5 uji keamanan bus demi menghadirkan bus yang aman dan nyaman bagi penggunanya.
"Sejak tahun 2018, kami berkomitmen untuk melakukan uji keamanan yang dimulai dari uji Rollover yang merupakan uji guling untuk mengukur sebatapa kuat struktur body dari bus yang kita buat,"
"Dari situ kita terus berkomitmen dan bertahap melakukan uji keamanan dari bus yang kita buat, hingga kini yang terbaru adalah uji frontal impact test, UN ECE R29 standar yang diterapkan bus di Eropa," ujar Stefan Arman, Technical Director Laksana saat ditemui tim Otomotifnet.com di kantornya (6/7/2023).
Adapun 5 uji keamanan yang diterapkan oleh Karoseri Laksana berstandar Eropa meliputi :
● UN ECE R66 (Rollover) merupakan uji guling untuk mengetes kekuatan Superstructure Bus.
Pengujian ini dilakukan lebih pada super struktur bodi dari bus ketika terguling.
Melalui adanya uji tersebut, kita dapat melihat apakah ketika bus terguling, struktur bus akan tetap kokoh sehingga mampu mengamankan penumpang maupun pengemudi yang ada di dalam di kabin.
● UN ECE R107 (Stability Test) Merupakan uji sudut minimal untuk stabilitas bus.
Untuk memenuhi kelulusan standar tersebut, kendaraan harus memiliki kestabilan saat dimiringkan dengan sudut minimal 28 derajat dan tidak terguling
● UN ECE R80 (Seat and Anchor) Merupakan uji kekuatan kursi dan anchor kursi.
Uji ini merupakan standar internasional dari Eropa dalam menguji kekuatan dari kursi dan dudukan kursi untuk kendaraan penumpang. Kerangka dari kursi harus kuat dan utuh dalam menahan beban agar tidak dapat terlepas dan aman bagi penumpang kendaraan
● UN ECE R93 (FUPD) yaitu Front Underrun Protection Device, alat yang dipasang di bagian depan untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dimensi mobil dengan bus, untuk meminimalisir fatalitas saat terjadi tabrakan di bagian depan.
Mengingat bus memiliki dimensi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan mobil.
Jadi tanpa FUPD, mobil dapat tersangkut di bawah kaca depan bus dan tentunya lebih fatal
● UN ECE R29 (Uji Tabrak Depan Bus) Merupakan standar yang mengatur kekuatan kabin bagian depan untuk memastikan tersedianya survival space bagi pengemudi ketika terjadi tabrak depan.
Simulasi ini akan menunjukkan situasi ketika bagian depan mobil depan tertabrak, kerangka pada bagian depan mobil tidak masuk ke dalam dan dilindungi oleh absorber sehingga dapat menjamin keselamatan dari pengemudi.
Uji coba ini dilakukan dengan cara menghantam rangka depan kendaraan dengan pendulum baja tebal seberat 1.5 ton, dengan energi impak sebesar 55 kj dan kecepatan impak sebesar 8.56 m/s (31 km/jam).
Baca Juga: Karoseri Laksana Demonstrasi UN ECE R29, Bus Ditabrak Depan 31 Km/Jam, Rangka Kokoh