Adapun polusi berat ini berdasarkan tingginya konsentrasi partikel kecil yang dikenal sebagai PM2.5 yang dapat menembus saluran udara dan berakibat pada masalah pernapasan.
South China Morning Post
Tak hanya soal konsistensi Jakarta menempati posisi sepuluh kota dengan polusi udara paling buruk sedunia, South China Morning Post (SCMP) bahkan turut menyoroti keluhan warga Ibu Kota atas kondisi ini.
SCMP juga menggarisbawahi keluhan penduduk Jakarta telah lama mengeluhkan udara beracun dari lalu lintas yang kronis, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Bahkan, SCMP juga menyoroti gugatan masyarakat atau class action pada 2021 yang menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara.
Kenyataannya, SCMP menulis tingkat polusi terus memburuk meskipun gugatan buruknya kualitas udara dimenangkan penduduk Jakarta dua tahun lalu.
Asia Financial
Di sisi lain, Asia Financial membandingkan penanganan emisi Jakarta dengan India yang turun sebesar 33 persen sejak 2005 hingga 2019.
Berita ini ditulis dengan judul, "Emisi India Turun Drastis; tapi Jakarta Jadi Kota Terpolusi Dunia."
Asia Financial menulis, India yang disebut sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, mengalami penurunan emisi yang lebih signifikan dari perkiraan.
Asia Financial menulis keberhasilan itu tak lepas dari pemerintah yang merangkul energi terbarukan dan memperluas kawasan hijaunya.
Hal ini berkebalikan dengan kondisi di Jakarta yang justru tak kunjung membaik.
Asia Financial juga menyoroti langkah pemerintah yang ingin memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur sebagai solusi.
Baca Juga: Jakarta Berkabut Racun, Semprotan Knalpot Alat Transportasi Mengancam Saluran Napas