Otomotifnet.com - Tak peduli apakah mobil berbahan bakar bensin atau diesel, kebocoran ban adalah kejadian tak terhindarkan.
Begitu ban mobil kempes di jalan, penambalan harus segera dilakukan.
Beruntungnya, jika kalian memiliki beberapa opsi penambalan di bengkel, termasuk metode string (cacing), patch, dan press.
Masing-masing metode ini menawarkan kelebihan dan kekurangan unik yang patut dipertimbangkan.
Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Seal Klep Mobil Minta Ganti Baru
Metode penambalan yang paling sering digunakan adalah tambal string atau sering disebut tambal cacing.
Prosesnya sangat praktis, karet khusus berlem dimasukkan langsung ke lubang menggunakan alat penjepit, tanpa perlu membongkar ban dari velg-nya.
Keunggulan lain adalah harganya yang terjangkau, biasanya hanya dibanderol sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per lubang.
Berbeda dengan tambal cacing, metode patch dan press menuntut ban untuk dibongkar terlebih dahulu karena penambalan dilakukan dari bagian dalam ban.
Sementara tambal cacing dilakukan dari luar, metode tambal press memerlukan alat khusus untuk mencairkan karet agar dapat menutup lubang dengan sempurna dari dalam ban.
Di sisi lain, tambal patch menggunakan karet khusus berbentuk seperti payung, yang disisipkan melalui lubang dari sisi dalam ban.
Secara biaya, tambal press umumnya lebih mahal, yaitu sekitar Rp 100.000 per lubang.
Tambal patch memiliki rentang harga yang lebih lebar, berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp 150.000.
Baca Juga: Inilah 3 Tanda Knalpot Mobil Bocor yang Perlu Kamu Waspadai!