Hyundai Motor Singgung Duit Triliunan Won, Ungkap Strateginya Buat Ini

Harryt MR - Sabtu, 31 Agustus 2024 | 15:40 WIB

Hyundai Motor mengumumkan total investasi sebesar KRW (Won Korea Selatan) 120,5 triliun untuk 1 dekade mendatang (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Dalam gelaran CEO Investor Day 2024, Hyundai Motor atau dikenal sebagai Hyundai Global menyinggung duit triliunan, sebagai bagian dari strategi Hyundai Way.

Yakni strategi mereka di jangka menengah dan panjang, Hyundai Motor menjelaskan detail pendekatan yang fleksibel dalam merespons kondisi pasar.

Hyundai Motor mengumumkan total investasi sebesar KRW (Won Korea Selatan) 120,5 triliun untuk 1 dekade mendatang, dari tahun 2024 hingga 2033 untuk mendukung strategi Hyundai Way.

Jumlah investasi tersebut lebih banyak KRW 11,1 triliun jika dibandingkan tahun lalu. 

Rincian investasi mencakup KRW 54,5 triliun untuk penelitian dan pengembangan, KRW 51,6 triliun untuk pengeluaran modal (CAPEX), dan KRW 14,4 triliun untuk investasi strategis.

Lanjut dibawah strategi Hyundai Dynamic Capabilities, perusahaan berencana untuk berinvestasi total KRW 92,7 triliun. 

Mencakup KRW 37,4 triliun untuk penelitian dan pengembangan, KRW 50,8 triliun untuk pengeluaran modal (CAPEX), dan KRW 4,5 triliun untuk investasi strategis. 

Investasi ini bertujuan untuk memperkuat daya saing Hyundai di era elektrifikasi, dengan fokus pada hybrid, EREV baru, arsitektur modular generasi berikutnya, dan teknologi baterai.

Kemudian, dibawah strategi Mobility Game Changer, Hyundai Motor berencana untuk menginvestasikan KRW 22,1 triliun dalam software canggih dan arsitektur E/E.

Baca Juga: Dibanderol Rp 700 Juta, Penjualan Hyundai IONIQ 5 Laku Segini Banyak

Investasi ini dimaksudkan untuk memperkuat upaya perusahaan dalam menghadirkan kendaraan otonomus di masa depan, yaitu kendaraan yang terdefinisi oleh software, dan robotika.

Lalu dibawah strategi Energy Mobilizer, Hyundai Motor berencana untuk menginvestasikan KRW 5,7 triliun untuk mengembangkan ekosistem dan rantai nilai hidrogen.

Perkara jualan, fokus perusahaan akan elektrifikasi lewat strategi Hyundai Way, menargetkan 5,55 juta unit penjualan global tahunan per 2030, naik 30% dari 2023.

"Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu,”

“Dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi," ungkap Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company.

Untuk mengejar target global, pihaknya juga berencana menjual 2 juta Electric Vehicle (EV) per tahun secara global pada 2030.

Serta berencana memperkenalkan model Extended Range Electric Vehicle (EREV) baru.

Yaitu jenis kendaraan listrik dengan jangkauan lebih dari 900 km dalam sekali pengisian daya, di Amerika Utara dan China.

Baca Juga: Dealer Hyundai Andalan Berhasil Pecundangi Dealer Eropa sampai Amerika

Selain itu, bakal memperkenalkan jajaran lengkap berisi 21 model EV pada 2030, mulai dari model yang terjangkau hingga mewah dan berperforma tinggi.

"Hyundai akan memperkuat posisinya sebagai game changer dengan memperluas fokus dari memproduksi kendaraan ke berbagai bentuk mobilitas,” imbuh Chang.

Ia melanjutkan, pihaknya berencana menjadi perusahaan yang tetap memimpin di tingkat global selama masa transisi energi, termasuk bermain di segmen kendaraan berbasis hidrogen.

Pihaknya juga bakal memperkenalkan pembaruan dari generasi terbaru sistem hybrid, dengan pengembangan performa dan efisiensi bahan bakar.

Yakni ekspansi lineup hybrid dan sistem hybrid TMED-II generasi terbaru. Saat ini dari tujuh menjadi 14 model hybrid kedepannya. 

Ekspansi ini tidak hanya mencakup kendaraan Hyundai, tetapi juga merek luxury-nya, Genesis, yang akan menawarkan opsi hybrid untuk semua model.

Sistem hybrid TMED-II dijadwalkan akan diintegrasikan ke dalam produksi mobil hybrid Hyundai mulai Januari 2025.

Hyundai Motor juga terus mendorong battery internalization. mengembangkan baterai NCM (nickel-cobalt-manganese) yang terjangkau dan memperkuat teknologi keselamatan.

Serta berencana mengomersialkan bisnis foundry bagi kendaraan otonom, dan memasok kendaraan otonom ke perusahaan software global untuk sistem otonom.

Baca Juga: Mantan Bos Toyota Direkrut Hyundai Indonesia, Diminta Tangani Ini

Perseroan juga akan menerapkan target shareholder return (TSR) baru lebih dari 35% dan meluncurkan skema buyback saham hingga KRW 4 triliun dari 2025 sampai 2027.

"Hyundai telah terkemuka dalam era elektrifikasi, dengan meluncurkan lineup EV yang komprehensif secara cepat serta melayani pasar mainstream, luxury, dan high-performance," 

"Berdasarkan teknologi canggih kami dan dedikasi terhadap inovasi, kami berupaya untuk mengamankan posisi terdepan di pasar seiring dengan meningkatnya adopsi kendaraan bertenaga listrik,” tegas Chang serius.