Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Upgrade Performa Yamaha WR250, Butuh Servo Removal, Buat Apa?

Parwata - Minggu, 5 Februari 2017 | 18:40 WIB

Biar enggak eror ketika pasang knalpot full system, ditambahkan module servo removal

Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Benny Djati Utomo, pemilik Star Racing ini salah satu mekanik papan atas di kancah balap nasional. Kini Benny sudah mulai pensiun dari balap, dan ternyata malah iseng bikin motor trail.

“Iseng lumayan buat mutar-mutar komplek, kadang sekali-sekali diajak adventure,” buka pria kelahiran tahun 1971 ini. Bermodalkan beberapa racing part, Benny mendatangi bengkel Sportisi Motorsports (SM) di Jl. Tenggiri, Rawamangun, Jaktim untuk melakukan optimalisasi setingan pakai dynamometer, agar dapatkan hasil power dan torsi yang paling maksimal.

“Meskipun torsi motor ini udah lumayan enak, tapi enggak asyik lah kalau tanpa ada bunyi-bunyi blar,” kekehnya. Apa saja sih ubahan pada motor yang kini mampu memuntahkan power 28,32 dk pada 10.400 rpm dan torsi maksimal 22,07 Nm pada 9.600 rpm di atas mesin Dynojet 250i ini? Yuk ikutin terus. Sigit/otomotifnet.com

Knalpot FMF

Memaksimalkan tenaga yang keluar dari mesin berkapasitas 250 cc ini, Benny mengganti knalpot standarnya menggunakan merek FMF tipe full system yang sudah dilengkapi dengan Powerbomb di bagian leher. Namun karena masih pake ECU standar, knalpot jadi sedikit nembak-nembak.

Servo Removal

Biar enggak eror ketika pasang knalpot full system, Brahmantio Prayogo menambahkan servo removal. “Supaya bisa remove servo klep exhaust, kita harus colok module servo removal ini, kalau enggak, bakalan terjadi eror di mesinnya,” jelas owner SM ini.

Piggyback Dynojet PCV

Karena masih dirasa kurang maksimal, akhirnya pria yang tinggal di daerah Sentul ini menambahkan piggyback buatan Dynojet PCV untuk memanipulasi ECU, agar pasokan bahan bakar di setiap rpm bisa pas.
“Timing pengapian juga kita buat maju 3̊ agar pembakarannya jadi lebih cepat, sehingga bisa lebih efisien bahan bakar yang berefek pada torsi jadi lebih besar,” jelas Bram, sapaam Bramhmantio.

Hasil Dyno TPS 50%

Saat diuji menggunakan bukaan gas 50%, terlihat dari grafik torsi jadi lebih merata, tanpa ada drop power sama sekali, tenaga yang naik lebih besar 1 dk daripada saat hanya menggunakan knalpot FMF, dan torsi lebih besar 1,69 Nm dibanding standarnya. Di rentang 3.500 – 5.500 rpm yang awalnya drop bisa dikoreksi dan grafiknya ngisi terus.

Hasil Dyno TPS 100%

Pengujian terahir dengan cara buka throttle 100% dengan setingan target AFR 12,8:1. Serupa dengan pengetesan 50% bukaan gas, grafiknya tetap naik merata hingga puncak dibandingkan dengan tanpa menggunakan piggyback.
“Kebutuhan bahan bakar saat sudah menggunakan piggyback ini jadi lebih terkontrol di setiap rpm, dan timing pengapian yang pas membuat power dan torsinya lebih rata,” tutup Bram.

Data Modifikasi
Knalpot : FMF
Piggyback : Dynojet PCV
Sportisi Motorsport :  021-47862154

 

Editor : Parwata

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa