Otomotifnet.com – Perjalanan menuju kampong halaman kerap melewati jalan menanjak yang cukup curam.
Nah, jalan menanjak ini kerap menjadi masalah bagi sebagian pengemudi.
Utamanya karena takut mobil kehabisan tenaga dan merosot di tengah tanjakan.
Nah, berikut cara mengemudi melewati tanjakan dari pakar safety driving.
"Hal pertama yang paling pertama adalah kita harus mengenali kapasitas mobil yang kita pakai, kapasitas bukan hanya cc tapi juga bobot penumpang serta barang yang dibawa juga," ucap Rudy Novianto, Instruktur Defensive Driving, Jakarta.
(BACA JUGA: Pembalap Moto3 Ini Lolos Dari Insiden Tabrakan, Eh... Bagian Vitalnya Jadi Korban)
Penambahan bobot dari penumpang dan barang bawaan dapat mengurangi kemampuan mobil dalam melewati tanjakan.
Untuk itu saat melewati tanjakan yang tajam dengan beban penuh, sebaiknya mobil menggunakan gigi rendah.
"Kalau pada mobil bertransmisi otomatis memakai gigi D2 atau Low (L) sedangkan mobil bertransmisi manual pakai gigi 1 atau 2," tambah Rudy sambil tersenyum.
Khusus pengemudi mobil manual, ada kesalahan yang kerap dilakukan saat melewati tanjakan, yaitu melakukan setengah kopling.
"Banyak orang salah paham tentang setengah kopling yang diyakini lebih kuat menanjak, padahal kalau setengah kopling berarti transfer tenaga dari mesin ke transmisi juga setengah alias tenaga yang disalurkan tidak full," lanjut Rudy.
(BACA JUGA: Mantap! Duel Jazz Vs Yaris 402 Meter, Hasilnya Beda Sekebon!)
Masih menurut Rudy, aktivitas setengah kopling ini akan maskin berbahaya pada mobil yang koplingnya sudah tipis karena bisa menyebabkan mobil tiba-tiba kehilangan tenaga dan merosot turun.
Kalau ini terjadi bisa menabrak kendaraan lain di belakang atau bahkan bisa masuk ke jurang.
"Jadi saat melewati tanjakan sebaiknya membuka kopling secara keseluruhan agar tidak membuat kopling selip atau habis," tutup Rudy.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR