Senjata ini juga dilengkapi tool pembidikan melalui pejera di bagian depan dan pisir bentuk L yang dapat diset untuk jarak tembak 250 meter bahkan hingga sejauh 400 meter.
(BACA JUGA: Hoax Semata, Kasat Reskrim Bantah Pesan Berantai, Soal Flyover Pesing Rawan Begal)
"Mereka dipilih dari para personel yang memiliki kemampuan khusus. Seperti keterampilan menembak dan bela diri," jelas mantan Kasubdit III Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Jatim itu.
Selain dua senjata, Tim Anti Begal itu juga dilengkapi dengan pakaian khusus berwana serba hitam, menyerupai seragam Detasemen Khusus (Densus) 88 serta helm anti peluru.
"Kami juga bekali mereka dengan motor trail Kawasaki KLX Underbone 150 CC dan 250 CC. Biar lebih mantap ketika mengejar pelaku begal di jalan raya atau di medan sulit," papar Boby.
Sebelumnya, Polres Bangkalan menembak mati dua pelaku pencurian sepeda motor di Perum Pondok Halim II Desa/Kecamatan Burneh, Jumat (25/5/2018).
Tindakan tegas itu terpaksa dilakukan setelah kedua pelaku menghunus senjata tajam usai terjatuh di Dusun Tangkel Desa/Kecamatan Burneh.
(BACA JUGA: Ditantang Kapolri Tindak Tegas Begal Di Lampung, Begini Jawaban Kapolresta)
"Tim ini beroperasi selama 24 jam. Mereka disebar di kawasan rawan aksi begal. Seperti Blega, Kamal, Socah, dan Labang," teranya.
Boby menambahkan, tim tersebut dibentuk untuk menekan kejadian begal dan pencurian sepeda motor di Kabupaten Bangkalan.
"Semoga mereka bisa bekerja maksimal. Sehingga mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat," pungkasnya.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR