Riding Position & Handling
Jok besarnya ini punya tinggi 810 mm, memang tidak terlalu tinggi tapi cukup lebar, sehingga membuat tester dengan postur 170 cm perlu jinjit untuk menapakkan kedua kakinya.
Tapi di balik itu ada kelebihannya, nyaman banget bro!!!
Karakter busanya tebal dan empuk, bahkan konturnya rendah di bagian belakang sehingga pengendara serasa ditelan jok, seperti duduk di sofa.
Ditambah dengan sandaran yang terbilang tinggi hampir mencapai setengah punggung pengendara.
(BACA JUGA: Ducati Dibawa Kabur! Ngomongnya Mau Test Ride Taunya Dibawa Sampai ke Jogja)
Duduk sudah nyaman, memegang setang juga nyaman karena tinggi.
Sehingga pengendara benar-benar dimanjakan ketika mengendarai Downtown 250i.
Apalagi ada windshield yang tingginya terbilang cukup, tidak sampai menghalangi pandangan pengendara tapi tetap menahan angin dengan baik.
Catatannya hanya pijakan kaki yang terasa kurang panjang, sehingga kaki pengendara saat ingin selonjoran lutut masih menekuk, tidak benar-benar lurus.
Skutik ini memiliki berat bersih 178 kg, cukup berat tapi masih oke untuk meliuk di kemacetan.
Baik di dalam kota Jakarta maupun di jalur Sukabumi yang padat, tapi harus hati-hati karena wheelbase-nya cukup panjang mencapai 1.553 mm rawan nyangkut!
(BACA JUGA: First Ride All New Honda PCX Hybrid, Serasa Dijambak!)
Meski begitu ternyata handlingnya patut diacungi jempol.
Untuk melahap tikungan Cikidang maupun Ciletuh sangat lincah dan mudah dikendalikan.
Karakternya sangat nurut untuk dibawa cornering, sama sekali tidak ada gejala ngelawan atau kaku.
Asyiknya ketika dibawa cornering sisi bawah motor jarang sekali bergesekan dengan aspal, jadi lebih ‘pede’ deh.
Sayang suspensi depannya untuk berat tester 57 kg seringkali bottoming karena travel yang pendek, efeknya jadi terasa keras ketika melewati jalan tidak rata dengan kencang.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR