CDI
Pengapian di-upgrade menggunakan CDI BRT Dual Band tipe TR, “Harus ubah tonjolan pick up di magnet, juga ngurut kabel,"
"Koilnya pakai Yamaha YZ. Selain pakai BRT kalau mau hemat bisa juga pakai CDI Shogun dan koil Karisma,” lanjut Kinal sapaannya.
KARBURATOR
Masuknya udara dan bensin ke ruang bakar diperbanyak dengan penggunakan karbu PWK 24, lengkap dengan velocity untuk memfokuskan aliran udara yang masuk.
(Baca Juga: Ini Ujian AHM-TSC 2019 Yang Sulit Bagi Peserta, Kembali Ke Jaman Dulu)
CVT
Untuk meneruskan tenaga mesin ke roda, CVT juga dimodifikasi.
“Per torsinya pakai PCX Thailand. Lebih panjang jadi ngebukanya lebih kuat. Pernya juga lebih keras, kurang lebih 1.300 rpm,” urai Kinal yang juga spesialis Kymco.
Per sentrifugal atau per kampas koplingnya menggunakan milik Honda Vario 110.
“Lebih keras dibanding Zip. Supaya bisa kepasang kaitan di sepatu koplingnya harus sedikit dibabat,” tunjuknya.
Variator atau pulley tidak diotak-atik, “Aslinya sudah bagus, pergerakan v-belt sudah bisa maksimal sampai atas, makanya menurut saya gak perlu diubah. Roller-nya pakai 10 gram
karena Reza lebih suka 0-80 km/jam yang cepat.”
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR