"Sisanya sepeda listrik yang rusak, namun saya perbaiki dan modifikasi. Kalau untuk mobil listrik baru satu," ujar Sasmito.
Sepeda listrik yang dirakitnya, dipakai oleh anggota keluarganya. "Saya, istri, dan anak, semuanya memakai sepeda listrik," ujarnya.
Sepeda listrik yang dibuatnya antara lain memiliki rangka sepeda BMX, sepeda lipat juga rakitan atau modifikasi sendiri sehingga menyerupai motor yang memakai rangka asli motor matik.
Masing-masing sepeda memiliki baterai. "Seperti ponsel, baterainya dicharge (diisi) listrik. Semenjak memiliki sepeda listrik, kami tidak memakai motor BBM lagi," ujarnya.
Baca Juga: Toyota Siap Produksi Mobil Listrik di Indonesia, Tahun 2022 Dimulai, Akan Diekspor Juga
Saat ini hanya sepeda listrik yang dimiliki, dan dipakai sehari-hari untuk bepergian di seputaran desa, bahkan sampai ke desa di luar Kecamatan Tempurejo.
Empat tahun lalu, Sasmito mulai merakit sebuah mobil listrik. Mobil listrik itu dirawat dan menjadi kendaraan operasional bekerja bagi Sasmito.
"Modelnya saja yang diganti-ganti. Pernah model VW Beetle atau kodok, pernah kayak mobil jenis SUV gitu, sekarang lagi trend jenis Jeep, akhirnya diubah begini," terangnya.
"Namun energinya sama, listrik. Mobil ini memakai baterai lithium bekas laptop yang bisa menyimpan listrik 2 kWh," ujar Sasmito.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR