Otomotifnet.com - Tak berselang lama setelah peluncurannya secara online (10/7), Kawasaki Ninja ZX-25R langsung bisa dijajal di sirkuit.
PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menyediakan sesi khusus untuk para awak media, untuk dapat langsung mencicipi produk terbarunya di Sirkuit Sentul, Bogor (15/7).
Yang disediakan ZX-25R versi ABS SE dengan livery KRT yang punya harga jual Rp 112,9 juta OTR Jadetabekser.
Bagaimana performanya di lintasan? Langsung simak sampai tuntas!
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Versi Naked Dirumorkan Muncul, Siap Diproduksi Tahun 2021
RIDING POSITION
Untuk kebutuhan sirkuit, bagi Tester OTOMOTIF yang punya tinggi 170 cm, ternyata posisi setangnya terasa masih kurang rendah.
Tapi, sudah sedikit terbantu karena sudut kemiringan setangnya yang lumayan besar, menekuk ke dalam.
Jadi walaupun saat menunduk di lintasan lurus tangan terasa tinggi atau masih menggelantung, tapi ketika cornering sudut setangnya terasa pas, akhirnya pergelangan tangan tidak terlalu menekuk.
Yang kurang sporty justru footstep-nya nih, malah terkesan nyaman, posisinya kurang naik.
Mungkin biar pengendaranya tidak cepat pegal untuk penggunaan harian.
Tapi untuk penggunaan sirkuit footstep terasa rendah, akhirnya bagian ujung mudah ‘menggaruk’ aspal ketika berbelok di tikungan tajam.
Baca Juga: CBR650R, Ninja 650 Sampai YZF-R6, Ini 4 Motor Garang Yang Mejeng di BIMS 2020
HANDLING
Untuk tipe ABS SE ini bobotnya 182 kg alias lebih berat 2 kg dibanding tipe standard, dan beda 15 kg dibanding Ninja 250 2 silinder tipe SE.
Namun, ketika di lintasan rasanya bobot seberat itu tidak terlalu terasa.
Handling lincahnya terasa ketika melewati tikungan S kecil yang membutuhkan reflek cepat, begitu juga saat melewati S besar.
Baca Juga: Kawasaki W800 Cafe Mejeng di BIMS 2020, Harga Selisih Rp 90 Jutaan Dengan Indonesia
Motor masih mudah diajak berubah arah dengan cepat, dan respons motor terasa sangat nurut.
Efek rancangan sasis yang terinspirasi dari ZX-10R dan pemusatan bobot di tengah dan rendah, seperti knalpotnya, tampaknya sangat berpengaruh ke handling.
Kaki-kakinya juga punya performa yang cukup ketika digunakan di sirkuit.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Nongol di Bangkok Motor Show 2020, Persis Tapi Bukan Produk Indonesia
Monosoknya yang menggunakan kosntruksi Horizontal Back-link, bekerja sangat baik untuk membuat motor ini stabil.
Sedangkan suspensi depannya yang menggunakan upside down Showa 37 mm tipe SFF-BP (Separate Function Fork-Big Piston), untuk di sirkuit rasanya sedikit kurang keras dan masih mengayun.
Efeknya bagian depan sedikit limbung ketika diajak melahap tikungan kencang, jadi tetap harus berhati-hati.
Tampaknya karakter suspensi depan memang masih mengutamakan kenyamanan saat dipakai harian, kalau khusus untuk sirkuit butuh sedikit modifikasi.
Tapi sebagai catatan, untuk sesi tes ini, pihak KMI sudah mengganti ban bawaan ZX-25R, Dunlop GPR300 dengan Dunlop Sportmax Alpha 13 yang biasa dipakai balap Asia Road Racing Championship (ARRC).
Depan ukuran 110/70R17 dan belakang 150/60R17, ditambah sudah dihangatkan dengan tyre warmer yang membuat grip ban ini sangat baik.
Yang tidak kalah istimewa ada di sisi pengereman, ZX-25R dibekali rem depan dengan kaliper 4 piston monobloc radial mount, dikombinasi cakram semi floating 310 mm dan master rem yang terlihat besar.
Respons remnya bisa dibilang istimewa, cukup pakai 2 jari dan ditekan sedikit saja, sudah langsung bisa mengurangi laju motor secara drastis.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 4 Silinder Punya Teknologi Auto Blipper, Apa Fungsinya?
Diajak berputar sebanyak 5 lap respon remnya tetap stabil, gak ada gejala tuas turun atau amblas.
Asyiknya lagi, ABS ZX-25R ini bisa dibilang halus, feedback entakan di handel tidak terlalu terasa keras.
Kinerjanya pun sangat sensitif, misal ketika di kecepatan tinggi lalu rem ditekan secara agresif dalam beberapa tekanan, maka ABS akan bekerja mengatur entakan tersebut agar roda tidak mengunci.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Tipe Standar Rp 96 Juta, Cicilan Kredit Termurah Rp 1 Jutaan
PERFORMA
Yang paling bikin penasaran tentu saja performa mesin ZX-25R yang dibekali dapur pacu 249,8 cc 4 silinder segaris, DOHC, 16 katup, berpendingin cairan.
Mesin yang punya diameter piston 50 mm dan panjang stroke 31,8 mm ini punya klaim tenaga maksimal 49,5 dk di 15.500 rpm tanpa ram air, lalu 50,5 dk di 15.500 rpm dengan ram air dan torsi 22,9 Nm di 14.500 rpm.
Gak pakai lama, mesin yang bisa berkitir hingga 18.000 rpm ini langsung digeber maksimal di sirkuit menggunakan Power Mode Full dan KTRC (Kawasaki Traction Control) posisi off.
Sensasi pertama yang paling terasa adalah adanya suara ‘ngorok’ ketika gas dibuka penuh.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Ada Penunjuk Waktu, Cara Atur Jam dan Menit Cukup Sepele
Suara ini berasal dari keempat throttle body 30 mm yang terbuka penuh dan tampaknya suara keluar melalui lubang ram air.
Saat masih berjalan santai dengan putaran mesin di bawah 10.000 rpm, ternyata tenaganya tidak terlalu mengentak.
Cenderung smooth khas mesin overbore, namun putaran mesin terus merangkak naik, wajar saja karena torsi maksimalnya sendiri ada di 14.500 rpm!
Di atas 10.000 rpm barulah tenaga ZX-25R terasa kuat, makanya untuk kebutuhan sirkuit harus pintar-pintar menjaga putaran mesin alias wajib rolling speed.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX25R Quick Shifternya Bisa Dimatikan, Begini Caranya
Sensasi keluar tikungan di 12.000 rpm bikin jantung berdebar karena motor mendorong kuat saat keluar tikungan!
Biar enggak terlambat pindah gigi, fitur shift light tentu harus diaktifkan.
Karena mesin ZX-25R ini dapat dengan mudah menyentuh limiter di 18.000 rpm, yang tentunya berkat dukungan dari ram air yang memberi angin lebih ke box filter dan mulai bekerja efektif di atas 100 km/jam.
Saat di lintasan lurus, OTOMOTIF mampu mencatatkan top speed 186 km/jam.
Baca Juga: Kawasaki ZX-25R Datang, Bisa Order Knalpot Akrapovic, Dibanderol Seharga Honda Vario 125
Angka ini rekor baru hasil tes OTOMOTIF untuk motor sport fairing 250 cc, sebelumnya dipegang Honda CBR250RR dengan angka 179 km/jam.
Kalau dirasakan, sebenarnya kecepatan ZX-25R masih mampu lebih dari itu, karena lengkingan mesin masih ingin naik.
Sayangnya lintasan lurus sirkuit Sentul kurang panjang, wajib dicoba lagi nih! Tunggu di artikel test ride di edisi mendatang ya!
Sebagai catatan, tipe ABS SE ini sudah dilengkapi dengan fitur Kawasaki Quick Shifter (KQS), ini membuat momen menaikkan gigi terasa tanpa jeda, langsung congkel saja tanpa perlu mengurangi gas maupun menekan handel kopling.
Perpindahan giginya pun terasa halus baik di persneling maupun di feedback mesinnya.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Vs ZX-25R, Power Dan Bobot Diadu, Ini Pemenangnya
Selain untuk menaikkan gigi, KQS ini juga untuk menurunkan gigi karena memang bisa up and down.
Artinya untuk menurunkan gigi juga tidak perlu menggunakan kopling.
Jika saat menaikkan gigi, quick shifter memutus pengapian beberapa millisecond, saat turun gigi quick shifter membuat keempat katup di throttle body terbuka sedikit beberapa millisecond agar momen menurunkan giginya tetap halus, bahasa kerennya auto blipping.
Di saat-saat terakhir sesi tes, sempat pula mencicipi Power Mode yang Low dari ZX-25R.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Punya Belalai Mirip Moge, Buat Tingkatkan Tenaga
Di mode ini respons bukaan gas dengan throttle body sedikit delay dan keluaran tenaga lebih halus, efeknya motor melaju lebih smooth.
Rasanya lebih cocok dipakai ketika sedang berboncengan, atau saat ingin cruising santai, juga saat kondisi jalan licin.
Beberapa kali juga sempat mencoba kinerja koplingnya untuk start atau wheelie, ternyata rasanya kurang menggigit.
Walau kopling dilepas secara penuh, tapi respon koplingnya malah mengayun.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Adopsi Teknologi dan Komponen Motor Balap World Superbike
Mungkin karena hanya dibekali 3 per kopling akibat menggunakan fitur assist & slipper clutch.
Tapi tentu ada efek positifnya, kalau digunakan harian tidak akan terlalu membebani jari, terutama saat merayap di kemacetan.
Ini juga membuat momen engine brake, auto blipping serta deselerasi lebih halus.
Bikin penasaran bagaimana kalau ZX-25R digunakan untuk harian nih!
Juga penasaran dengan kinerja KTRC saat dipakai harian di jalan licin, karena di sirkuit dengan ban yang menggigit belum merasakan selip. Tunggu ya!
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Dites, Top Speed Tembus Segini, CBR250RR Kalah!
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 4 silinder segaris DOHC 16 katup
Bore x stroke: 50,0 x 31,8 mm
Kapasitas mesin: 249,8 cc
Rasio kompresi: 11,5:1
Pengabutan: Fuel Injection Ø 30 mm x 4
Tenaga maksimal: 49,5 dk (50 ps)/15.500 rpm
Tenaga maksimal dengan ram air: 50,5 dk (51 ps)/15.500 rpm
Torsi maksimal: 22,9 Nm/14.500 rpm
Sistem pelumasan: Forced wet sump
Pengapian: Digital
Starting system: Electric
P x L x T: 1.980 x 750 x 1.110 mm
Jarak sumbu roda: 1.380 mm
Jarak terendah: 125 mm
Tinggi jok: 785 mm
Bobot: Standard 180 kg, ABS SE 182 kg
Kapasitas tangki bensin: 15 liter
Transmisi: 6 percepatan
Sistem kopling: basah multi-disc manual
Tipe sasis: Trellis high-tensile steel
Suspensi depan: upside down Ø37 mm inverted fork (SFF-BP) with top out spring
Suspensi belakang: horizontal back-link gas-charged shock with spring pre-load adjustability
Jarak main roda depan: 120 mm
Jarak main roda belakang: 116 mm
Rake: 24,2°
Trail: 99 mm
Steering angle: 35°/35°
Ban depan: 110/70R17 M/C (54H)
Ban belakang: 150/60R17 M/C (58H)
Rem depan: single semi-floating disc 310 mm, radial mount monobloc opposed caliper 4 piston
Rem belakang: single disc 220 mm caliper 1 piston
Final reduction ratio: 48/14
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR