Kalau dilihat kenaikan tenaga dan torsi maksimalnya tidak banyak, hanya 1,1 dk dan 0,48 Nm.
“Tapi yang jadi fokus utamanya bukan itu. Coba lihat di grafiknya, Akrapovic mampu memperbaiki torsi ZX-25R di putaran rendah jadi lebih baik,” jelas Brahmantio Prayogo owner Sportisi Motorsport.
Memang jika dilihat grafiknya, baik tenaga maupun torsi sejak 4.000 rpm sudah lebih baik dibanding knalpot standar.
Di kisaran 13.000 rpm bahkan bedanya hanya tipis hingga akhirnya limiter di 17.000 rpm. Suara pun lebih ngebas tapi tajam ketika gas dibuka penuh, merdu!
“Sepertinya karakter Akrapovic ini memang gak terlalu fokus putaran atas, dia tahu kalau tenaga di putaran rendah ZX-25R kurang nendang, makanya diperbaiki dari desain knalpotnya,” sambung Bram, sapaan akrabnya.
Baca Juga: NMAX Tenaganya Lebih Nendang, Modal Rp 600 Ribu Tanpa Bore Up
Tidak hanya beda di tenaga, bobot knalpot juga menyusut jauh. Knalpot standar ZX-25R saat ditimbang hampir menyentuh 9 kg, sedangkan Akrapovic hanya 5 kg.
Lalu karena letak silencer pindah ke samping, Akrapovic memberikan baut serta dudukan silencer yang menyangkut di footstep belakang.
Di keempat leher knalpotnya ada pipa yang saling tersambung, ternyata ini gak sekadar desain.
“Ada fungsinya, ini membagi tekanan udara lebih rata di keempat pipanya. Jadi misal ada pipa yang tersumbat, tekanannya akan terbagi ke pipa lain. Ini wajib ada untuk 4 silinder,” tunjuk pria yang juga beli ZX-25R.
Konstruksi pipanya dari 4 kemudian bergabung jadi 2 baru menjadi 1, lubang lambda sensor atau oxygen sensor pun pindah ke belakang, jalur kabel harus sedikit diubah biar gak nyangkut.
Baca Juga: aRacer RC Super2 untuk Vespa Sprint, Setting Lebih Akurat, Harga Rp 6 Jutaan
Editor | : | Toncil |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR