Otomotifnet.com - Buat Anda pemilik Yamaha NMAX, jangan sekali-kali terlambat apalagi lupa ganti oli, karena efeknya akan fatal!
Motor bisa mengalai kerusakan yang cukup parah, sehingga untuk perbaikan jauh lebih mahal dibanding rajin ganti oli.
Hal itu dialami Deni, pemilik NMAX 2017 asal Ciputat, Tangsel.
“Sedang ngebut sekitar 90 km/jam, tiba-tiba mesin enggak ada tenaga dan mati, lalu enggak bisa distarter lagi,” ujarnya.
Baca Juga: All New Honda PCX 150 CBS dan ABS Beda Kampas Rem Depan, Segini Harganya
Begitu dibongkar, ternyata piston baret, ring tentu saja juga rusak, lalu kondisi dinding silinder baret parah.
Bila dicek lebih detail, pistonnya juga terlihat gosong dan kering tanpa oli.
Benar saja, saat baut tap oli dibuka, olinya habis! “Memang lama gak dicek, kirain olinya masih,” tuturnya.
Padahal jika mau aman ikuti saja rekomendasi pabrikan, “NMAX ganti oli per 4.000 km,” terang Ridwan Arifin, staff education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Meski begitu, beberapa bengkel umum menyarankan untuk ganti lebih cepat dari itu, “Ada yang bisa ngikuti anjuran pabrik, tapi kalau yang memang motornya vampir oli sebaiknya tiap 2.000 km atau maksimal 3.000 km sudah ganti,” saran Agustinus Purwanto, dari bengkel Nero Speed.
Apalagi untuk yang tinggal di kota besar seperti Jakarta yang lalu-lintasnya rawan macet, yang mana efeknya oli harus lebih bekerja keras dan rawan menguap.
“Sebaiknya juga rajin dicek volume olinya, kan tinggal buka tutupnya lihat dipstiknya, bisa dilakukan saat sebelum manasin di pagi hari, kalau olinya kurang segera ditambah,” imbuh Agus.
Sebagai patokan, oli NMAX pakai kekentalan 10W-40. Sebaiknya juga hindari pakai yang lebih encer seperti 10W-30, karena akan lebih rawan cepat menguap.
Mudah dan tentu enggak mahal kan? Daripada harus melakukan perbaikan untuk ganti piston, ring, pin piston dan blok.
Untuk belanja komponen tersebut, menghabiskan dana lebih dari Rp 500 ribu. Belum lagi ditambah ongkos jasa bongkar pasang.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR