Di Gesits, pakai mode Sport top speed sama dengan Urban, tapi respons tenaganya terasa sedikit lebih ‘nendang’.
Di Gesits, karena motor listrik Gesits terpisah, bukan yang menyatu di tromol, maka saat berkendara silir-silir terdengar suara ‘ngiingggg’ seiring dengan berjalannya motor. Beda dengan Niu NGT yang sangat senyap.
Karena sumber tenaga berasal dari baterai, saat kapasitas baterai berkurang tentu ada perubahan tenaga pada kedua skutik listrik ini.
Di Gesits saat kapasitas baterai tersisa 50%, suplai arus ke motor listriknya seperti dikurangi.
Kalau di Niu NGT lebih detail, saat baterai sisa 40%, top speed mulai beranjak turun. Dari yang awalnya 80-82 km/jam, jadi hanya 78 km/jam dengan respons tenaga yang lebih lembut.
Baca Juga: Gesits Punya Banyak Fitur, Bisa Mundur, Spidometer Full Digital
Saat baterai tersisa 20% akan ada peringatan kedipan indikator aki dan layar spidometer berubah menjadi merah, namun top speed tetap di kisaran 78 km/jam.
Saat tersisa 15% seketika motor berubah jadi mode E-Save, artinya hanya mampu berjalan 20-23 km/jam saja. Tapi masih bisa melahap jarak 4 km dengan sisa baterai 12%.
Bagaimana dengan akselerasinya jika dites menggunakan Racelogic? Kondisinya sama-sama di mode Sport saat baterai penuh, ternyata Niu NGT yang pakai dua baterai lebih unggul.
Untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam NGT hanya butuh waktu 8,4 detik, sedangkan Gesits 13,3 detik.
Baca Juga: Gesits Siap Hadirkan Motor Listrik Roda 4, Ada Sidecar, Dibuat Untuk Penyandang Disabilitas
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR