Otomotifnet.com - Pelan tapi pasti kendaraan listrik akan memenuhi jalanan. Salah satu yang jadi kebanggaan Indonesia tentu saja Gesits.
Skuter listrik yang dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri, dan telah didistribusikan ke konsumen.
Di lain sisi, skutik listrik asal luar pun mulai masuk pasar. Salah satunya Niu asal China, dan varian NGT jadi andalannya, yang mana menawarkan fitur seabreg.
Kebetulan kedua skutik listrik tersebut telah diuji coba OTOMOTIF, jadi ketahuan kelebihan dan kekurangannya.
Baca Juga: Gesits dan Niu NGT Bisa Dipacu Hinga 80 Km/Jam, Tapi Responnya Beda
Bagaimana jika keduanya diadu? Mana yang lebih unggul? Tentu saja dibandingkan dengan beberapa parameter seperti desain, fitur & teknologi, performa, jarak tempuh hingga konsumsi listriknya.
Bagaimana hasilnya? Simak ulasan komparasi kami berikut ini!
DESAIN
Soal desain, Gesits memiliki bentuk yang mirip dengan skutik konvensional yang laris di tanah air.
Bodi menyudut dengan tarikan garis agresif di depan hingga belakang. Termasuk penggunaan lampu utama yang diletakkan pada bodi.
Hmmm secara desain mirip-mirip dengan Honda Vario. Wajar sih, karena yang disukai oleh masyarakat Indonesia memang yang sporty dan tajam-tajam seperti Vario atau BeAT.
Baca Juga: Gesits Dan Niu NGT Punya Karakter Handling Berbeda, Ini Penyebabnya
Pendekatan berbeda ditunjukkan oleh Niu yang menghadirkan NGT dengan desain futuristis. Bak sebuah skuter dari masa depan.
Bodi persegi minim dengan garis tajam dan tegas dari depan sampai belakang.
Bodi depan dilengkapi dengan headlamp bulat plus lampu LED proyektor di dalamnya, memberikan tampilan yang unik. Seperti karakter kartun Minion.
FITUR & TEKNOLOGI
Sebagai besutan dengan konsep masa depan, kedua skuter listrik ini dibekali dengan panel instrumen fully digital. Pertama-tama kita bahas spido milik Gesits.
Di Gesits, penunjuk kecepatan yang ditampilkan dalam dua model. Model angka biasa serta bar yang membentuk huruf ‘C’ seperti takometer.
Baca Juga: Adu Fitur Gesits Dan Niu NGT, Bisa Mundur Sampai Laporan Ke Smartphone
Kemudian ada odometer, range, kapasitas baterai, jam, dan suhu motor listrik. Selanjutnya di sisi paling kanan ada logo Gesits yang besar.
Di sisi paling bawah layar digital terdapat deretan lampu indikator. Ada sein kiri, logo rem, logo P (motor masih dalam mode Park atau parkir), engine check, riding mode, indikator mundur (R), GPS, Bluetooth, high beam dan sein kanan.
Warna backlight spidonya dapat berubah secara otomatis. Warna putih ketika siang hari, dan jadi hitam saat malam hari atau ketika kondisi sekitar gelap, seperti saat melintasi terowongan, agar tidak silau.
Dengan Bluetooth, membuat motor dapat terkoneksi dengan smartphone. Pada aplikasi dapat dilihat sistem Gesits. Bisa juga untuk melihat dan menghapus error.
Baca Juga: Gesits dan Niu NGT Beda Konsumsi Listriknya, Mana yang Lebih Efisien?
Selain itu, juga ada sistem navigasi via maps. Sayangnya ketika pengetesan, aplikasinya sedang under construction.
Beralih ke Niu NGT, panel instrumennya pakai latar hitam berisi informasi yang tak kalah lengkap.
Ada 2 indikator kapasitas baterai, 3 riding modes (E-Save, Dynamic dan Sport), jam, odometer, spidometer, dan bar mirip takometer yang menunjukkan seberapa banyak arus yang menuju motor listriknya.
Dalam kondisi sekitar yang cerah, background hitam akan terkombinasi dengan warna putih pada informasi spidometernya.
Sedangkan saat gelap, angka-angka dan informasinya berubah jadi lebih berwarna. Sebelah kiri mengikuti kapasitas baterai, dan sisi kanan mengikuti kecepatan.
Baca Juga: Niu NGT Dites Lengkap, Harga Rp 53 Jutaan, Fiturnya Melimpah
Tak hanya itu, ada pula indikator sinyal sim card, sinyal GPS dan indikator cloud service connected.
Hal tersebut karena Niu dilengkapi dengan sim card, sehingga selalu terkoneksi dengan cloud.
Berkat itu juga, Niu dapat terkoneksi dengan smartphone yang menampilkan banyak informasi.
Yang paling keren bahkan bisa rutin ‘melaporkan’ diri walau posisinya jauh. Misalnya ketika mendeteksi adanya getaran atau motor dipindahkan, akan ada notifikasi masuk ke handphone pengguna.
Ada juga informasi ketika sedang mengisi daya, misal ketika baterai sudah penuh.
Di aplikasi Niu E-Scooter, informasi yang ditampikan meliputi lokasi motor, riding history, status kendaraan, dan statistik penggunaan baterai.
Baca Juga: PLN Tandatangani Perjanjian Dengan Brand Otomotif, Fokus ke Infrastruktur Kendaraan Listrik
Ada pula fungsi diagnostic. Selain itu, ada juga notifikasi anti-theft alerts dan informasi after-sales service. Pokoknya lengkap-kap!
Lanjut ke sistem penerangan alias lampu, baik Gesits maupun Niu NGT seluruhnya sudah menggunakan LED, di lampu utama pun sama-sama punya DRL.
Bedanya di lampu sein, kalau Gesits yang depan menyatu dengan DRL dan saat menyala model running atau menjalar diiringi suara bip-bip.
Sedang Niu NGT, lampu sein saat menyala ada suara stereo dari balik bodinya, dan ada fitur self-cancelling.
Baca Juga: Niu NGT Dibekali 2 Baterai, Bisa Tempuh 100 km, Segini Biaya Ngecasnya
Bahas sakelar, di Gesits terdapat tombol ride modes 3 pilihan pada setang kanan. Di bawahnya ada tombol lampu hazard dan tombol start.
Ketika menekan tombol start, logo Gesits pada layar akan berubaha jadi logo ‘ON’, ditambah suara bip-bip sebagai penanda motor siap jalan.
Di sebelah kiri tombol start ada tombol dengan logo ‘R’. Itu fitur gigi mundur, yang menjadi nilai lebih dari Gesits.
Cara penggunaannya, harus memutar grip gas disertai dengan menekan tombol tersebut. Pada setang sebelah kiri ada tombol high beam, sein, klakson dan tombol Bluetooth.4
Baca Juga: Pemenang Undian Motor Gesits Dapat Unitnya, Sudah Setahun Berlalu, Ini Penjelasan WIMA
Niu NGT juga memiliki riding modes, tombolnya ada di setang kanan dengan logo ‘+’ dan ‘-’. Selanjutnya ada tombol lampu hazard dan di bawahnya ada tombol start.
Cukup tekan sekali ketika ingin digunakan, nantinya indikator Ready di spidometer akan menyala, motor siap digunakan.
Pada setang sebelah kiri, ada tombol sein dan high beam, serta tombol pass beam yang letaknya ada di sisi bawah.
Asyiknya, terdapat pula cruise control. Untuk menggunakannya cukup tekan sekali, dan cruise control akan bekerja. Lengkap dengan indikator yang menyala pada spidometer.
Baca Juga: Niu NGT Baterai Ada 2, Riding Mode 3, tapi Top Speed Cuma Segini
Bicara kompartemen, Gesits dilengkapi dengan penyimpanan di bawah setang seperti skutik pada umumnya.
Dimensinya cukup dalam, dapat memuat botol minum kecil. Kemudian ada gantungan barang di tengah, sayang posisinya terlalu rapat dengan bodi.
Tempat penyimpanan lebih besar ada di bawah jok. Fungsi utamanya untuk menaruh 2 buah baterai, tetapi jika hanya menggunakan 1 baterai seperti yang disediakan motor saat pembelian, sisi sebelahnya dapat dimanfaatkan untuk menyimpan barang.
Di bagian belakangnya terdapat celah yang bisa digunakan menaruh charger dan jas hujan.
Baca Juga: Gesits Cara Ngecas Baterainya Khusus, Asal Colok Enggak Ngisi, Begini Urutannya
Niu pun memiliki kompartemen yang dapat menampung botol minum di bawah setang. Ada pula USB port untuk mengisi daya smartphone.
Selain itu, terdapat gantungan mungil. Namun tak ada ruang di bawah joknya.
Pada Gesits, kontaknya ada pengaman magnet. Kalau Niu NGT tak ada. Untuk keamanan, terdapat remot terpisah yang berfungsi sebagai anti-theft alarm serta answer back.
Teknologi canggih lainnya, Niu dilengkapi dengan Field Oriented Control atau FOC. Berguna memonitor seluruh rangkaian kelistrikan secara real-time.
FOC ini juga mengoptimalkan Electronic Braking System yang dimiliki NGT. Mendaur ulang daya ketika pengereman dan membatasi daya selama periode akselerasi.
Baca Juga: Niu NGT Skuter Listrik Rp 53 Jutaan, Roda 12 Inci, Begini Impresinya
Niu mengklaim, FOC mampu mengurangi jarak pengereman sampai 60% dan memberi daya tambahan 6% ke baterai. Fungsinya mirip regenerative braking pada mobil hybrid atau listrik.
RIDING POSITION & HANDLING
Niu NGT punya tinggi jok 790 mm, untuk pengendara dengan postur 170 cm tentu saja dapat menapakkan kaki dengan mudah, malah masih bisa sedikit menekuk.
Asyiknya jok Niu NGT ini empuk banget ditambah kulit jok yang elastis.
Saking elastisnya saat duduk bisa maju atau mundur. Tapi itu juga malah mengurangi kenyamanan, dan takut cepat sobek.
Posisi duduknya dikombinasi dengan setang yang terasa tinggi.
Sayang jarak antara jok dan dek dekat, yang membuat paha jadi hampir lurus. Hal itu bikin kurang nyaman, paha jadi cepat pegal.
Sepertinya karena di bawah dek ada sebuah baterai, sehingga lumayan memakan ruang.
Baca Juga: Gesits Dites Lengkap, Begini Konsumsi Baterai Hingga Performanya
Kalau Gesits model joknya sedikit menurun, enaknya permukaannya lebar, jadi bisa menampung bokong secara maksimal.
Busanya tidak terlalu tebal dan tidak terlalu empuk, tapi nyaman diduduki. Jarak dek dengan jok juga lebih jauh, jadi kaki tak lekas pegal walaupun untuk perjalanan lama.
Pijakan kaki alias dek pengendara lumayan lebar, untuk ukuran sepatu 43 masih ada sisa. Sedang untuk pembonceng ada footstep tersembunyi, yang harus ditekan tombolnya agar keluar, mirip di Kymco.
Niu NGT juga memiliki fitur serupa, bedanya tidak memakai tombol, cukup tekan footstepnya maka langsung membuka atau menutup.
Baca Juga: Niu NGT Dibekali Fitur Super Lengkap, Bisa Laporan Ke Smartphone
Saat meraih setang, Gesits terasa seperti motor skutik pada umumnya. Jok tinggi dengan setang yang datar.
Berbeda dengan Niu NGT yang setang telanjangnya terasa lebih tinggi, jadi pundak lebih tegap dan santai.
Untuk menunjang handling, kedua skutik listrik ini memiliki suspensi yang berbeda. Gesits pakai teleskopik di depan dan monosok di belakang, yang membuatnya lebih sporty.
Redaman suspensi belakang sangat nyaman, baik untuk sendiri maupun berboncengan. Tapi motor tetap stabil.
Baca Juga: Gesits Pakai Baterai Li-ion 72 V, 19,4 Ah, Segini Konsumsi Listriknya
Sayangnya suspensi depan terasa keras karena bottoming, akibat travel suspensinya yang tidak terlalu panjang.
Berbeda dengan Niu NGT yang punya karakter suspensi depan lebih nyaman. Namun berbanding terbalik dengan kedua suspensi belakang, yang terasa keras meskipun preload sudah disetel paling empuk.
Bicara handling, Niu NGT terasa lebih lincah dan stabil untuk dipakai di perkotaan. Tentu saja ini karena dimensinya yang lebih pendek ditambah dengan roda 12 inci.
Tapi karena wheelbase 1.280 mm dan roda kecil, untuk belok atau berjalan di kecepatan di atas 70 km/jam terasa kurang stabil.
Baca Juga: Niu NGT & N Lite, Skutik Listrik Canggih, Bisa Laporan ke Pemiliknya
Sedang Gesits punya wheelbase 1.290 mm serta dimensi yang lebih panjang. Efeknya tentu butuh perhitungan untuk selap-selip di kemacetan.
Tapi efek positifnya jadi lebih stabil untuk menikung maupun melaju lurus kencang di atas 70 km/jam, terlebih rodanya pakai ring 14 inci.
Rem kedua skutik ini cakram di kedua roda. Kinerjanya cukup baik, empuk dan pakem. Bedanya Niu NGT sudah combi brake dan ada fitur regenerative brake, yang memberi respon penghentian laju terasa lebih kuat.
PERFORMA
Gesits pakai motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor, letaknya di tengah dekat poros as lengan ayun, jadi bukan yang model menempel di pelek.
Untuk meneruskan tenaga ke roda belakang menggunakan sabuk atau belt.
Baca Juga: Gesits Pakai Winglet Ala MotoGP, Sok Depan Upside Down, Bakal Dijual Terbatas
Karakter penyaluran tenaga saat bukaan gas awal terasa menghentak, maka perlu diurut agar tidak mengagetkan.
Kalau Niu NGT dibekali motor listrik Bosch yang langsung menempel pada rodanya.
Respons gas tak mengagetkan, tiap buka gas terasa smooth sehingga bikin nyaman. Jadi saat stop and go atau merayap di kemacetan terasa lebih halus.
Kedua motor ini memiliki 3 riding modes yang bisa dipilih. Gesits punya Eco, Urban, dan Sport. Sedangkan Niu NGT punya E-Save, Dynamic, dan Sport.
Tentu saja ketiga riding modes ini memberikan respon tenaga yang berbeda.
Mode Eco pada Gesits memberikan tenaga yang smooth, kecepatan dibatasi di kisaran 58 km/jam. Kalau mode E-Save di Niu NGT maksimalnya cuma 20-23 km/jam.
Baca Juga: Gesits Dibekali 3 Riding Mode, Enggak Cuma Beda Tenaga, Tapi Juga Ini
Untuk menggapai kecepatan yang lebih kencang bisa pakai mode Urban di Gesits atau Dynamic di Niu NGT.
Maka Gesits akan meluncur sampai kecepatan 81 km/jam, kalau Niu NGT hanya kisaran 57 km/jam saja.
Paling tinggi pada mode Sport, seluruh tenaga pada Niu NGT keluar karena kedua baterai bekerja secara seri untuk menyuplai dinamo dengan daya penuh.
Beda saat mode E-Save dan Dynamic, kedua baterai bekerja secara parallel.
Pada mode Sport, kecepatan maksimal Niu NGT mencapai 82 km/jam dengan respons tenaga yang sangat baik.
Baca Juga: Gesits Ternyata Nyaman Banget Buat Harian, Ini Faktor Pendukungnya
Di Gesits, pakai mode Sport top speed sama dengan Urban, tapi respons tenaganya terasa sedikit lebih ‘nendang’.
Di Gesits, karena motor listrik Gesits terpisah, bukan yang menyatu di tromol, maka saat berkendara silir-silir terdengar suara ‘ngiingggg’ seiring dengan berjalannya motor. Beda dengan Niu NGT yang sangat senyap.
Karena sumber tenaga berasal dari baterai, saat kapasitas baterai berkurang tentu ada perubahan tenaga pada kedua skutik listrik ini.
Di Gesits saat kapasitas baterai tersisa 50%, suplai arus ke motor listriknya seperti dikurangi.
Kalau di Niu NGT lebih detail, saat baterai sisa 40%, top speed mulai beranjak turun. Dari yang awalnya 80-82 km/jam, jadi hanya 78 km/jam dengan respons tenaga yang lebih lembut.
Baca Juga: Gesits Punya Banyak Fitur, Bisa Mundur, Spidometer Full Digital
Saat baterai tersisa 20% akan ada peringatan kedipan indikator aki dan layar spidometer berubah menjadi merah, namun top speed tetap di kisaran 78 km/jam.
Saat tersisa 15% seketika motor berubah jadi mode E-Save, artinya hanya mampu berjalan 20-23 km/jam saja. Tapi masih bisa melahap jarak 4 km dengan sisa baterai 12%.
Bagaimana dengan akselerasinya jika dites menggunakan Racelogic? Kondisinya sama-sama di mode Sport saat baterai penuh, ternyata Niu NGT yang pakai dua baterai lebih unggul.
Untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam NGT hanya butuh waktu 8,4 detik, sedangkan Gesits 13,3 detik.
Baca Juga: Gesits Siap Hadirkan Motor Listrik Roda 4, Ada Sidecar, Dibuat Untuk Penyandang Disabilitas
Begitu juga untuk mencapai jarak 0-201 meter ditempuh Niu NGT dalam waktu 14,3 detik, lalu Gesits 16,4 detik.
Meski begitu top speed keduanya mirip. Data lengkapnya bisa lihat di tabel.
KONSUMSI LISTRIK
Kedua skutik listrik ini bisa diisi dayanya langsung pada motor melalui soket yang sudah tersedia, atau baterai dilepas.
Gesits pakai baterai i Li-ion 72 V, 19,4 Ah dengan fitur over charging protection, over current prevention, short circuit prevention, over discharging protection, temperature control, dan cell equalization.
Baca Juga: Gesits Kasih Info, Tahun Depan Luncurkan Model Baru, Lebih Dari Satu
Untuk mengisi daya dari kosong butuh waktu 3-4 jam, tergantung pakai fast atau normal charging.
Sekali ini penuh baterai, bisa untuk menempuh jarak kisaran 31-58 km, tergantung riding mode yang dipakai, dan cara ngegasnya. Kalau pakai Eco dan kalem tentu makin jauh.
Kalau Niu NGT dibekali dua buah baterai Lithium 18650 dengan spesifikasi 60 V, 26 Ah. Letaknya ada di bawah jok dan di balik dek.
Mengisi kedua baterai pakai fast charging dari 13% hingga 100%, dibutuhkan waktu kurang lebih 5 jam. Dengan 2 buah baterai, klaimnya NGT bisa menempuh jarak 95-110 km.
Baca Juga: Pelat Nomor Kendaraan Listrik Sudah Berlaku, Warna Belang, Dapat Banyak Keistimewaan
Untuk menghitung biaya operasionalnya bisa dilihat dari kapasitas baterai yang digunakan. Kalau Gesits pakai spesifikasi baterai 72 V, 19,4 Ah atau 1.396,8 Kwh atau dibulatkan menjadi 1,4 Kwh.
Untuk mengisinya, dikalikan dengan tarif dasar listrik (TDL) saat ini Rp 1.444,7, atau dibulatkan menjadi Rp 1.500/Kwh, itu berarti sekali isi baterai perlu Rp 2.100. Artinya untuk menempuh jarak 31-58 km butuh Rp 2.100.
Sedangkan baterai Niu NGT 60 V, 26 Ah atau 1,56 Kwh. Jika dikalikan dengan TDL Rp 1.444,7/Kwh atau dibulatkan 1.500/Kwh, berarti sekali isi baterai dibutuhkan biaya Rp 2.340.
Karena NGT menggunakan 2 buah baterai, itu berarti untuk menempuh jarak hingga 95-110 km dibutuhkan biaya hanya Rp 4.680.
Baca Juga: Motor Listrik Gesits Bisa Diboyong, Ini Skema Kreditnya, Mulai Rp 700 Ribuan
Biaya operasional Gesits lebih irit karena hanya menggunakan satu baterai, tapi jarak tempuhnya berkisar 31-58 km.
Kalau Niu NGT sedikit lebih mahal tapi jarak yang ditempuh lebih jauh, bisa 95-110 km.
Gesits bisa saja ditambah 1 baterai lagi, tapi harus beli terpisah dengan harga sekitar Rp 7 juta.
HARGA
Dengan fitur seabreg dan punya 2 buah baterai sehingga jarak tempuh lebih jauh, Niu NGT harus ditebus dengan harga yang cukup mahal.
PT. Moove Motors Asia membanderol skutik listrik ini dengan harga Rp 53,8 juta OTR Jakarta.
Sedangkan Gesits yang sudah menggunakan beberapa komponen dari lokal, diproduksi oleh WIMA (WIKA Industri Manufaktur), harganya Rp 28 juta OTR Jakarta.
Lebih terjangkau tapi hanya punya 1 baterai sehingga jarak tempuh lebih dekat.
Data Tes:
Gesits / Niu NGT
0-60 km/jam: 13,3 detik / 8,4 detik
0-100 meter: 10,3 detik (@52,7 km/jam) / 9,1 detik (@62,9 km/jam)
0-201 meter: 16,4 detik (@65,3 km/jam) / 14,3 detik (@73,8 km/jam)
0-402 meter: 27,2 detik (@68,5 km/jam) / 24,4 detik (@72 km/jam)
Top speed di spidometer: 81 km/jam / 82 km/jam
Top speed di Racelogic: 73 km/jam / 75,5 km/jam
Data Spesifikasi:
Gesits/Niu NGT
PxLxT: 1.947 x 674 x 1.135 mm / 1.890 x 740 x 1.223 mm
Wheelbase: 1.290 mm / 1.280 mm
Tinggi Jok: - / 790 mm
Jarak Terendah: - / 160 mm
Bobot Isi: 94,5 kg / 269 kg (berat kendaraan + muatan)
Kapasitas Baterai: 19,4 Ah / 26 Ah x 2
Voltase: 72 V / 60 V
Bobot Baterai: - / 11 kg x 2
Arus pengisian: 350 W (Normal) / 500 W (Fast)5 Ah x 2 (standar)
Waktu pengisian: 3-4 jam (Fast-Normal) / 4/7 jam (single/dual)
Motor listrik: Permanent magnet synchronous motor / Tailored Motor by Bosch GmbH
Sistem pendinginan motor: Air cooled system
Controler: - / FOC vector control
Arus maksimal FOC: - / 70 A
Transmission belt: Gates Poly Chain GT Carbon Belt / -
Tenaga (Rated Power): 2,7 dk (2 kW) @ 3.600 rpm / 3.000 W
Power output max: 6,7 (5 kW) @3.600 rpm / 30 mins continuous power output 3.500 W
Torsi Maksimal: 30 Nm @0-2.125 rpm / 13,2 Nm @6.500rpm
Riding Mode: Eco, Urban, Sport mode / E-Save, Dynamic, Sport
Kontrol Gas: Ride-by-wire electric throttle
Tipe Sasis: Rangka besi / -
Rem Depan: Cakram, kaliper 2 piston / Cakram 220 mm 3 piston dan CBS
Rem Belakang: Cakram, kaliper 1 piston / Cakram 180 mm dengan CBS
Suspensi depan: Teleskopik / Oil damping direct acting shock absorber
Suspensi belakang: Monoshock / Oil damping direct acting shock absorber
Ban Depan: 80/80-14 / 90/90-12
Ban Belakang: 100/80-14 / 120/70-12
Lampu Utama: LED / LED
Lampu Rem: LED / LED
Lampu Sein: LED / LED
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR