Karena itu, kemudian ketika uji tipe diukur emisi tadi. Hasilnya dibuat klasifikasi emisi gas buang, misalnya Euro 1, 2, 3 dan seterusnya.
Yang membedakan adalah batas maksimum masing-masing senyawa sisa gas buang.
Nah, mengejar emisi yang lebih rendah, CO dan HC yang notabene merupakan hasil pembakaran tidak sempurna ditekan dengan menyempurnakan pembakaran.
Bagaimana? Salah satunya dengan penyematan teknologi injeksi pada mesin.
Baca Juga: Filter Udara Aftermarket Dianggap Bikin Mobil Tak Lolos Uji Emisi, Ini Kata bengkel
Teknologi injeksi atau fuel injection/electric fuel injection membuat pengabutan bahan bakar yang lebih halus.
Dengan ECU jumlah bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar ditakar pas atau bahasa kerennya stoikiometri. Gampangnya lagi agar air to fuel ratio atau AFR tepat 14,7:1 atau punya lambda 1.
Sedangkan pada teknologi lawas seperti karburator, pembakarannya sulit untuk sempurna. Masih ada bahan bakar yang belum terbakar sempurna.
Ini membuat angka CO dan HC tinggi. Hal itulah yang membuat sistem injeksi lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Bagaimana Cara Daftar Uji Emisi Gas Buang?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR