Ada pengaturan respons mesin, tingkat engine brake, DTC, wheelie control, hingga ABS melalui menu setting.
Melirik ke sakelarnya, ada cruise control di setang kiri. Bisa difungsikan mulai dari 20 km/jam hingga 210 km/jam.
Kalau yang kanan, selain tombol riding modes ada juga grip heater dalam 3 tingkat setelan panas.
Kemudian ada juga HSC (Hill Start Control), yang berfungsi menahan motor saat berhenti di jalan menurun atau menanjak.
Baca Juga: BMW S 1000 XR Karakter Mesin Superbike, Kok Cuma Tembus 213 Km/jam?
Ketika berhenti, rem belakang dengan sekali tekan langsung mengunci dan tak perlu ditahan lagi. Saat ingin kembali berjalan, cukup masuk gigi 1 dan lepas kopling, maka otomatis rem belakang akan terlepas secara perlahan.
Perpindahan giginya halus berkat adanya quick shifter up and down. Kinerjanya gak hanya memutus pengapian, tapi katup throttle body juga sedikit menutup, makanya perpindahan gigi halus. Sayang tuas persenelingnya cukup keras saat dicungkil.
Geser ke fitur akomodasi, di atas tangki tepatnya di depan “mulut” pengisian bensin, ternyata terdapat laci mungil. Fungsinya bisa untuk menaruh uang receh atau karcis parkir.
Ruang penyimpanan lain ada di bawah jok, bisa dibuka menggunakan anak kunci yang bisa dilipat pada remote keylessnya.
Baca Juga: BMW S 1000 XR Punya Bobot 223 Kg, Cocok Untuk Postur Rider Indonesia?
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR