Belum lagi jarak antara setang dengan jok cukup jauh, jadi wajar saat berkendara lama menggunakan V7 III Racer akan merasakan pegal pada telapak tangan, lengan, dan bahu, akibat beban yang ditopang lebih besar karena badan condong ke depan.
Untung saja posisi kaki tak terlalu nangkring, karena letak footstep aluminium CNC yang tak terlalu tinggi.
Punya berat isi mencapai 209 kg, memang saat menegakkan V7 III Racer dari posisi distandar samping perlu tenaga lebih. Tapi ternyata kalau sudah dikendarai, beratnya ini tidak terlalu berasa.
Salah satu sebabnya tentu berkat revisi pada rangka besi double cradlenya, yang tujuannya untuk perbaikan distribusi bobot depan dan belakang, memperkuat sisi rangka bagian depan, juga memperbaharui steering geometry.
Baca Juga: Moto Guzzi V7 III Racer 10'th Anniversary Bisa Dicicil, Banderol Rp 500 Jutaan, Ini Skemanya
Hasil yang langsung terasa handling V7 III Racer ini terasa lincah dan presisi, selalu nurut ke mana pengendara ingin menuju.
Handling makin mantap karena didukung suspensi yang mumpuni. Depan ditopang suspensi teleskopik 40 mm sedang belakang suspensi ganda dari Kayaba.
Karakternya punya damping padat dengan rebound sedikit lambat, cocok sekali saat diajak melahap tikungan karena mampu menjaga kestabilan V7 III Racer. Suspensi belakang dilengkapi setelan preload, sedangkan yang depan fix.
Tapi saat melibas jalan cor-coran yang tidak rata atau jalan dengan tambalan, rasanya memang terasa rigid. Ini akibat damping yang padat, makanya bikin motor terasa kaku.
Baca Juga: Moto Guzzi V7 III Racer 10th Anniversary, Cafe Racer Layak Koleksi, Jumlahnya Terbatas!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR