Salah satu ciri mesin transversal adalah goyangannya. Seperti saat distarter, dijamin motor akan goyang ke kanan dan ke kiri.
Begitu juga saat digeber dalam posisi diam atau saat posisi jalan dengan menekan kopling, kalau sedang berakselerasi sih goyangannya tidak begitu terasa.
Sedang untuk getaran, di putaran rendah memang masih terasa, terutama saat di bawah 4.000 rpm.
Dan ternyata saat masih di bawah 4.000 rpm dan digeber, V7 III Racer tidak bisa langsung meluncur cepat.
Baca Juga: Test Ride Moto Guzzi V7 III Racer 10th Anniversary, Banyak Fitur Baru!
Jadi saat buka gas secara mendadak motor mengayun terlebih dulu. Mungkin itu karena perbandingan gigi rasionya yang berat.
Setelah jarum takometer menunjuk angka 4.000 rpm, barulah seketika getaran hilang ditambah dorongan mesinnya kuat hingga limiter di 7.000 rpm. Wajar saja karena mulai mendekati peak torsinya yang ada di 4.900 rpm.
Namun, secara catatan waktu saat dites akselerasi pakai Racelogic memang biasa saja untuk sebuah big bike 750 cc.
Untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam butuh waktu 3,5 detik dan jarak 0-201 meter 9,8 detik. Kecepatan tertinggi 183 km/jam tapi baru 6.500 rpm alias belum limiter, tapi memang naiknya kecepatan sudah melambat. Data lengkapnya bisa lihat di tabel.
Baca Juga: Test Ride Moto Guzzi V7 III Racer 10th Anniversary, Performa V-Twin!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR