Otomotifnet.com - Percaya atau tidak, Yamaha NMAX berwarna putih ini awalnya dibangun bukan menjadi sebuah motor balap.
Modifikasi pada sektor mesin lebih ditujukan agar lebih bertenaga ketika dibawa turing dan riding daily.
Namun, apa dinyana akhirnya skutik 155 cc tersebut terjun ke beberapa kompetisi fun race.
“Sudah ikut beberapa kompetisi seperti D Event, Gas Tipis-Tipis dan lainnya,” ujar Rahmat dari KSP Motobike yang beralamat di Jl. Meruyung Raya No.34, Limo, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Tampil Sporty, Berbodi Serat Karbon, Harga Segini
Karena dipakai balap, bodi yang relatif standar diterondoli. Mayoritas bagian bawah agar mengurangi resiko gesrot.
Kemudian rangka standar tak diotak-atik. Rahmat hanya memasang footstep aftermarket yang tadinya diperuntukkan untuk Suzuki Satria F150. Posisinya dicustom jadi lebih tinggi.
Berlanjut ke porsi utama modifikasi, yaitu mesin. Rahmat menjejalkan piston KTC berdiameter 65 mm ke dalam blok.
Diikuti connecting rod dari Honda Verza, biar bisa naik stroke tapi paking bisa cuma selembar. Gak nyangka ya kalau ada jeroan Verza di motor ini!
Sayangnya Rahmat enggan mengumbar berapa penambahan langkah pistonnya.
Sementara itu kepala silinder kena treatment porting-polish. Di dalamnya, noken as dibuat ulang menggunakan bahan mentah yang dicustom dengan lift 8,7 mm.
Camshaft tersebut mendorong klep berukuran 23 dan 20 mm in/out dengan batang 4,5 mm lansiran Kawahara yang dicustom. Per klep pakai SMS.
Rasio kompresi mesin diset diangka 12,5:1 dengan bahan bakar Pertamax Turbo.
Baca Juga: Yamaha Mio Serigala Berbulu Domba, Tampang Standar tapi Wuz-wuz!
“Urusan bahan bakar, kami ditantang oleh pemilik motor hanya boleh menggunakan Pertamax Turbo tapi dengan hasil semaksimal mungkin,” ujar Rahmat.
Bahan bakar disemburkan ke ruang mesin via injektor aftermarket 10 holes. Dipadukan dengan throttle body 4S1M 34 mm.
Udara segar masuk ke TB via intake R15 BK6 dengan filter open. Sedang api disuplai oleh busi NGK Iridium.
Otak manajemen mesin diambil alih tugasnya oleh ECU standalone aRacer Mini 5.
Sementara gas buang dilepaskan dari mesin via knalpot WRC full system stainless steel.
Sebagai pendingin mesin, radiator pakai punya Yamaha YZF-R25. Posisinya diletakkan di bagian depan.
Tenaga disalurkan ke roda belakang via CVT custom. Puli standar custom, kampas ganda Kawahara, per standar custom dan roller paduan 9 dan 8 gr.
Rasio girboks diubah jadi 37:12. Mangkok dan v-belt masih bawaan NMAX.
Baca Juga: Suzuki GSX-R150 Tampil Beda, Pakai Upside Down Xabre, Windshield Moto3
Terakhir, tangki bensin diubah posisinya jadi ke dalam atau di bawah jok.
Menggunakan tangki milik Mio J dengan kapasitas 4 literan yang dianggap Rahmat lebih dari cukup untuk satu sesi balap.
Segala ubahan tersebut membuat tenaga mesin meningkat jadi 20,3 dk @9.743 rpm dengan torsi maksimum 14,7 Nm di 9.677 rpm.
Hasilnya berhasil mengantar Rhenaldy Fabiano merebut podium 2 di event Gas Tipis-Tipis.
Selamat! Rangga
+ : Mesin kencang
- : Reservoir radiator rawan jatuh
Data Modifikasi
Ban depan : Maxxis Victra 100/80-14
Ban belakang : Maxxis Victra 120/80-14
Pelek depan : TK Racing 1.85x14
Pelek belakang : V-Rossi 2.15x14
Jari-jari : VND
Tromol : VND
Suspensi depan : Standar custom Kotix Suspension
Suspensi belakang: Ride It custom Kotix Suspension
Tangki : Yamaha Mio J
Radiator : Yamaha YZF-R25
Piston : KTC 65 mm
Connecting Rod : Honda Verza
Cylinder head : Porting-polish
Camshaft : Mentah custom
Klep : Kawahara custom 23/20
Per klep : SMS
Busi : Iridium
Injektor : Aftermarket 10 holes
Throttle body : 4S1M 34 mm
Intake : R15 BK6
Filter udara : Open
Knalpot : WRC full system stainless steel
ECU : aRacer Mini 5
Knalpot : Custom
Puli : Standar custom
V-belt : Standar Yamaha NMAX
Kampas ganda : Kawahara
Per CVT : Standar custom
Mangkok : Standar
Roller : 9 & 8 gram
Jok : Custom
Footstep : Aftermarket Suzuki Satria F150
KSP Motobike: 0812-9699-4590
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR