Otomotifnet.com - Renault berniat boyong mobil listrik ke Indonesia. Hal ini terungkap dalam rencana bisnis 5 tahun kedepan dari PT Maxindo Renault Indonesia (MRI).
Meski begitu, MRI masih menunggu implementasi kebijakan pajak karbon, yang kabarnya akan mulai diberlakukan pada 16 Oktober 2021.
“Sampai kini kami masih menunggu juknis (petunjuk teknis-red) dan juklak (petunjuk pelaksanaan) mengenai emission base tax, yang seharusnya berlaku Oktober,” ungkap Davy Tuilan, Chief Operational Officer MRI.
Lebih lanjut, Davy memberikan bocoran mobil listrik yang akan diboyong Renault ke tanah air.
“Seperti diketahui Renault menjadi salah satu penjualan mobil listrik terbanyak di Eropa. Melalui Renault Zoe,” imbuh Davy, melalui diskusi virtual (30/9/2021).
Masih menurut Davy, kebijakan pajak karbon bakal mengubah tatanan penjualan otomotif Indonesia.
Baca Juga: Mantap! Renault Triber RXZ Diborong Ratusan Unit, Buat Operasional Bank Ini
“Nanti apabila tanggal 16 Oktober 2021 emission base tax di apply, kami akan mulai inisiatif memasukan kendaraan ramah lingkungan,” sambungnya.
Pihaknya, menurut Davy melanjutkan, tengah fokus meningkatkan brand value. “Bulan ini (24 September 2021) saya baru buka cabang Renault di batam,”
“Itu menunjukkan komitmen kami. Itu merupakan outlet ke 23, dalam waktu hampir 2 tahun. Tapi ingat kita diinterupsi dengan Covid-19. Walau di situasi pandemi, tapi kita bisa meng-attract investor baru,” ucapnya lagi.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR