Karakter suspensinya empuk, malah yang belakang dengan setelan preload standar di paling bawah, kadang bisa mentok.
Dengan adanya fitur UFit, posisi duduknya tentu fleksibel. Setang dan pijakan kaki bisa diatur sesuka hati mau lebih dekat dengan jok atau menjauh. Jadi kaki bisa menekuk atau selonjoran.
Gerakan setangnya sangat beda dengan Spyder yang enteng dengan adanya power steering, kalau Ryker belum dibekali, jadi terasa begitu berat.
Efeknya adalah tangan mesti bekerja keras saat berkendara, bagian lengan jadi gampang pegal.
Baca Juga: Can-Am On-road Sunday Ride, Cara Baru Menikmati Lengangnya Jakarta, Pakai Roda Tiga!
Selain berat, khas motor dengan 2 roda di depan, ketika melibas jalan tak rata setang terasa ketarik ke kanan atau ke kiri tergantung ban mana yang kena hambatan lebih besar.
Itu membuat kurang pede untuk jalan kencang, terutama tentu di jalan yang kurang mulus, karena terasa goyang-goyang.
Tapi beda cerita ketika melibas tikungan. Dengan adanya 2 roda di depan, traksi jadi lebih maksimal dan kecil kemungkinan terpeleset atau terguling, apalagi ada fitur Vehicle Stabilty System (VSS), sehingga pede banget berbelok kencang.
Asyiknya, saat keluar tikungan dan gas dibejek dalam, roda belakang bisa ngesot karena ban spin sesaat, sebelum diputus oleh Traction Control.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR