"Konflik itu akan berpotensi memperpanjang krisis semikonduktor yang jadi kunci untuk produksi otomotif dan barang-barang lain di wilayah Asia-Pasifik," kata Steve dikutip dari CNBCTV18.com.
Semakin panjangnya krisis semikonduktor jelas akan menimbulkan efek domino terhadap sejumlah sektor, khususnya otomotif.
Ini jelas tidak baik, mengingat sejumlah negara produsen otomotif seperti China, Korea Selatan, Jepang dan lainnya sudah berusaha untuk mengatasi krisis semikonduktor yang sudah terjadi cukup lama.
Jika konflik semakin panjang, bukan tidak mungkin kalau nantinya harga chip semikonduktor jadi semakin tinggi.
Hal tersebut jelas akan membuat produksi mobil di sejumlah pabrikan otomotif semakin terhambat.
Baca Juga: Rusia Perangi Ukraina, Amit-amit Jangan Sampai Terjadi Krisis BBM
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR