Hasilnya posisi pengendara jadi santai, dengan punggung tegak dan tangan juga rileks. Tak heran untuk perjalanan lama dan jauh jadi enggak lekas lelah, betah deh!
Namun, sektor ini tetap ada catatannya. Ternyata busa joknya meski tebal tapi karakternya kaku mirip jok PCX, jadi di atas 30 menit pantat mulai terasa pedas.
Bagaimana dengan karakter suspensi dan handlingnya? Nah ternyata CB150X memang lebih cocok buat turing on-road, atau maksimal off-road ringan, misal jalanan gravel.
Hal itu tampak jelas dari ban yang digunakan dan karakter suspensinya.
Ban IRC Road Winner yang sama persis dengan yang dipakai CBR150R maupun CB150R model kembangannya memang lebih pas buat di aspal. Kalau di jalan tanah tentu cenderung licin.
Kemudian suspensi depan yang pakai upside down Showa SFF-BP 37 mm karakternya memang tergolong empuk, punya jarak main 150 mm, 30 mm lebih panjang dari milik CBR150R.
Redamannya sangat bisa diandalkan ketika melibas jalan tak rata atau agak rusak, bisa langsung “hajar” tanpa takut mentok.
Enaknya lagi, di jalan aspal dan dipakai ngebut karakternya masih anteng enggak sampai mengayun berlebihan.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR