Pencabutan izin produksi ketiga model tersebut, lantaran ditemukan kesalahan serius atas prosedur dan manipulasi data sertifikasi uji keselamatan.
Bahkan MLIT juga mencatat kejadian yang menimpa Daihatsu Jepang, akan dijadikan contoh modus-modus baru penyimpangan prosedur uji keselamatan.
Pemerintah Jepang melalui MLIT juga mendesak Daihatsu Motor Co, Ltd dengan perintah untuk melakukan perbaikan. Termasuk melakukan reformasi mendasar terhadap struktur perusahaan.
Pasalnya, manipulasi yang dilakukan Daihatsu Jepang telah melanggar peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Jepang.
Hal ini terbilang fatal mengingat terkait pula dengan perlindungan konsumen, yang selama ini sangat dipegang teguh sebagai standar produk Jepang.
“Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan,”
“Dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan,” ucap Manajemen Daihatsu Motor Co, Ltd melalui pesan tertulis (16/1/2023).
Baca Juga: Begini Kronologi Kecurangan Daihatsu Siasati Uji Tabrak Samping
Kronologi skandal Daihatsu menyebar santer sejak April 2023, yakni ketika Daihatsu mengumumkan melakukan kecurangan prosedur sertifikasi uji tabrak di Jepang.
Namun, terungkap oleh tim investigasi independen ditemukan anomali uji keselamatan yang dilakukan Daihatsu terendus sudah terjadi sejak 1989.
Bahkan temuan-temuan kecurangan baru kembali ditemukan, setidaknya ada tiga kasus baru terungkap oleh tim penelis investigasi independen.
Tim investigasi tersebut merupakan pihak ketiga. Yakni dibentuk oleh panelis independen yang berisikan individu-individu yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.
Kasus manipulasi data uji keselamatan Daihatsu masih terus diproses. Bahkan turut menyeret Toyota (Toyota Motor Corporation/TMC) yang produk-produknya banyak dirakit oleh Daihatsu.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR