Otomotifnet.com - Kelanjutan dari skandal Daihatsu Jepang berdampak panjang.
Yakni Daihatsu Motor Co, Ltd didesak merombak struktur perusahaan, termasuk reformasi mendasar jalannya perusahaan.
Hal ini menyusul hasil investigasi menyeluruh terkait kecurangan prosedur uji tabrak, yang ujung-ujungnya ditemukan manipulasi data pengujian keselamatan mobil-mobil produksi Daihatsu Jepang.
Enggak main-main, akibat skandal uji safety Daihatsu Jepang diperintahkan rombak struktur perusahaan, yang telah dirilis oleh Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang.
MLIT merupakan perwakilan Pemerintah Jepang, yang mendesak Daihatsu Motor Co, Ltd untuk melakukan perbaikan. Dalam hal ini mencakup reformasi mendasar terhadap struktur perusahaan.
Desakan tersebut disikapi Daihatsu Jepang dengan selanjutnya berjanji melakukan evaluasi menyeluruh, serta meninjau prosedur-prosedur yang selama ini dijalankan perusahaan.
Yakni mencakup evaluasi prosedur sertifikasi, serta menerapkan reformasi dari perspektif manajemen, lingkungan dan budaya tempat kerja.
“Kami akan berupaya mewujudkan revitalisasi perusahaan dengan dukungan komprehensif dari Toyota Motor Corporation,” tulis manajemen Daihatsu Motor Co, Ltd, melalui siaran pers (16/1/2024).
Baca Juga: Kasus Skandal Daihatsu Berlanjut, Izin Produksi Mobil Ini Dicabut
Desakan perombakan struktur perusahaan yang dilayangkan MLIT merupakan upaya revitalisasi perusahaan, yang juga bisa diartikan sebagai sanksi tegas dari Pemerintah Jepang.
Pasalnya, manipulasi yang dilakukan Daihatsu Jepang telah melanggar peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Jepang.
Hal ini terbilang fatal mengingat terkait dengan perlindungan konsumen, yang selama ini sangat dipegang teguh sebagai standar produk Jepang.
Selain itu, MLIT juga memutuskan untuk mencabut izin produksi Daihatsu Gran Max. Termasuk produksi Toyota Town Ace dan Mazda Bongo.
Kedua model tersebut diketahui menggunakan platform yang sama dengan Daihatsu Gran Max. Dokumen izin produksi yang akan dicabut berupa Vehicle Type Approval (VTA).
Keputusan tersebut berdasarkan laporan hasil investigasi terkait penyimpangan prosedur sertifikasi yang dilakukan tim independen.
Baca Juga: Skandal Daihatsu, Astra International Buka Suara Soal Ini
Segera setelah menerima laporan investigasi, MLIT melakukan penyelidikan mendalam disertai permintaan laporan detail oleh pihak Daihatsu Jepang.
Akhirnya, hasil investigasi MLIT juga memutuskan mencabut VTA untuk produksi tiga model yang dipasarkan di Jepang. Yaitu Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo.
“Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan,”
“Dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan,” ucap Manajemen Daihatsu Motor Co, Ltd melalui pesan tertulis (16/1/2024).
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR