FOKUS Honda HR-V Bermasalah, Wawancara Ekslusif Seputar Komplain Produk Honda

Bagja - Kamis, 17 Desember 2015 | 14:19 WIB

(Bagja - )

Jakarta - Layanan after sales sudah menjadi hal penting bagi konsumen guna mendapatkan ketenangan dalam menikmati mobil yang sudah dibelinya. Utamanya bagi produsen, coba-coba mengabaikan layanan aftersales, maka bersiap saja untuk ditinggalkan konsumennya.

Mulai dari berapa biaya service, ketersediaan suku cadang, sampai pelayanan service berkala dan perbaikan kalau ada masalah, wajib mengarah pada kepuasan konsumen. Apalagi disaat informasi sudah sedemikian terbuka seperti sekarang. Tidak ada lagi konsumen yang bodoh dan ketinggalan informasi.

Nah, lagi panas-panasnya isu masalah pada Honda HR-V, crossover andalan PT Honda Prospect Motor yang dikeluhkan sejumlah penggunanya karena ada beberapa masalah, OTOMOTIFNET pun mewawancarai langsung Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.

Pria pehobi fotografi ini pun dengan gamblang membeberkan bagaimana Honda menanggapi dan menyelesaikan tiap-tiap keluhan dan komplain seputaran kualitas produk dari konsumen.


OTOMOTIFNET: Selamat pagi, pak. Sudah mendengar masalah Honda HR-V di Jember?

Jonfis Fandy (JF): Haha, ya sudah. Saya pertama kali tau dari teman yang dibroadcast oleh temannya.

OTOMOTIFNET: Bagaimana tanggapannya soal masalah itu, pak?

JF: Ya karena HR-V kali ya, lagi popular. Sehingga wajar jadi sorotan. Ada masalah sedikit saja, langsung dibesar-besarkan dan akhirnya malah bias. Tapi saya sama sekali tidak khawatir, karena memang sudah tugas Honda menjaga produk-produknya dari masalah.

OTOMOTIFNET: Tapi kalau sudah dijaga, kenapa masih ada masalah seperti itu pak? 

JF: Ya namanya produk massal, tentu tidak ada yang sempurna. Hanya saja, bagaimana kita tanggap dalam menyelesaikan kalau-kalau terjadi masalah. Kita sudah punya caranya, sudah punya jalurnya. Pastinya selalu kita selesaikan.

OTOMOTIFNET: Terkait masalah HR-V di Jember. Konsumen sepertinya cukup puas dengan layanan dealer Honda. Tapi dia masih mempermasalahkan kerugian karena harus bolak-balik ke bengkel resmi Honda. Bagaimana menyikapi hal ini pak?

JF: Saya mengerti, konsumen berbeda-beda sifat dan reaksinya terhadap masalah. Karenanya kita wajib menyesuaikan agar mereka merasa dilayani dengan baik. Semua yang harus dilakukan sudah dilakukan sebelumnya. Cuma mungkin jarak antara kediamannya dan dealer Honda berjauhan, sehingga beliau kurang nyaman.

OTOMOTIFNET: Lalu apa yang dilakukan Honda agar konsumennya nyaman, pak? Kan beli mobil baru supaya tidak ribet.

JF: Kita sudah atur pertemuan dengan konsumennya. Dealer setempat, juga dealer dari Surabaya sudah turun langsung. Ajak tes bareng. Bahkan kita juga berikan mobil pengganti selama mobilnya diperbaiki.

OTOMOTIFNET: Apakah semua langkah Honda bakal menjamin konsumen merasa nyaman dan tidak khawatir dengan masalah pada mobilnya?

JF: Tadi yang saya katakan, tidak semua konsumen sama. Intinya, Honda selalu secepat mungkin merespon dan menyelesaikan masalah. Kalau kita tidak merespon, misal konsumen datang ke dealer komplain dan kita cuekin, mereka berhak marah.

Semua divisi aftersales Honda harus bekerja merespon semua komplain dengan baik dan saya yang akan memastikan hal tersebut. Saya marah kalau mereka tidak mau merespon, kalau perlu saya pecat orang yang bertanggung jawab atas itu.

OTOMOTIFNET: Jadi atas masalah tersebut, apakah bakal berpengaruh terhadap citra Honda, khususnya Honda HR-V kedepannya, pak?

JF: Tentu tidak. Kecuali kita tidak bekerja untuk menyelesaikan. Honda selalu terbuka terhadap komplain seperti itu. Kalau tidak seperti itu, tidak mungkin sampai hari ini kita masih eksis jualan. 

OTOMOTIFNET: Ada saran pak untuk konsumen Honda lainnya kalau menemukan masalah pada mobilnya?

JF: Jangan khawatir. Karena kita akan selesaikan. Silakan langsung datangi bengkel resmi atau call center 24 jam. Bukan melalui media sosial.

OTOMOTIFNET: Oke, terimakasih atas waktunya, pak. Semoga permasalahan Honda HR-V cepat diselesaikan.

JF: Sama-sama, terimakasih banyak. Saya juga berharap peran media seperti OTOMOTIFNET untuk memberikan informasi yang benar dan berimbang, agar masyarakat tidak bingung.

OTOMOTIFNET: Siap, pak!

(Bagja)