Jakarta- Belum juga menggelinding di jalanan, Yamaha Xabre yang baru diantar dari dealer ini langsung diajak ke bengkel. “Kata pemiliknya standar kurang mantap, jadi minta dibore up,” buka Afandi, dari bengkel Afandi Motor Sport (Afmos).
Enggak mau tanggung, sang pemilik asal Tangerang, Banten yang enggan ditulis namanya ini tak hanya bore up, bahkan kepala silinder berisi klep lebar pun diadopsi. Seperti apa detail ubahannya dan bagaimana hasilnya? • (otomotifnet.com/Aant)
Bore Up 66 Mm
Enaknya Xabre yang mesinnya persis V-Ixion, part pendongkrak performa bertebaran, termasuk paket bore up-nya. Dipilih keluaran KTC yang berisi piston 66 mm. Jika dihitung, isi silinder naik jadi 200,7 cc. Namun piston mesti dipapas karena rasio kompresi terlalu tinggi. “Rasio kompresi dibikin jadi 10,5:1 biar aman dipakai turing,” terang pebengkel yang beralamat di Jl. Ciledug Raya No. 58B, Petukangan Utara, Jaksel.
Cylinder Head Uma 25-22
Meningkatkan efisiensi volumetris, kepala silinder ganti satu set keluaran Uma Racing dengan klep in 25 dan out 22 mm. “Isinya sudah berikut kem, per dan pelatuk, tapi saluran masuk dan buang saya halusin lagi,” lanjutnya. Pemasangan berikut intake manifold-nya, karena lubang ini beda dengan standar.
Injektor Aftermarket
Untuk meningkatkan jumlah pasokan bensin, injektor ganti versi aftermarket dengan kapasitas 140 cc/menit.
Kampas Kopling Scorpio
Penyaluran tenaga lebih maksimal dengan aplikasi kampas kopling Scorpio dipadu per bikinan Afandi sendiri. Hasilnya tuas kopling memang sedikit lebih berat namun makin responsif.
Knalpot WRX
Melancarkan aliran gas buang, knalpot ganti buatan WRX. “Ini special order dengan dudukan O2 sensor di leher, karena cylinder head Uma enggak ada dudukannya,” terang Afandi.
Hasil Dyno
Untuk mengetahui hasil ubahan ini, motor didyno di Sportisi Motorsport (SM), Rawamangun, Jaktim. Dalam kondisi standar, tenaga maksimal Xabre 14,52 dk @ 8.500 rpm dan torsi 13,15 Nm @ 7.200 rpm. Sedang hasil oprekan Afandi mencapai 20,38 dk @ 9.900 rpm dan torsi 17,3 Nm @ 7.400 rpm. Ada kenaikan tenaga sebesar 5,86 dk dan torsi 4,15 Nm.
Namun jika diamati dari grafiknya, ternyata tenaga maksimal masih bisa naik hanya saja terkena limiter ECU standar, dan bentuk grafiknya belum mulus. “Mestinya dipasang piggyback seperti Power Commander V untuk mapping ulang suplai bensinnya, di bawah 7.500 rpm terlalu kering bahkan AFR sampai 16:1. Kalau dimapping bisa tembus 22 dk tuh,” saran Brahmantio Prayogo, pemilik SM.
Afmos: 0878-8008-1119
Sportisi Motorsport: 021-47862148