Cornering lebih mantap karena roda depan selalu ngegrip. Satu roda kehilangan traksi, roda yang lain masih siap menopang
Jakarta - Sebelumnya, OTOMOTIF sudah pernah mencicipi Yamaha Tricity versi awal yang masih bermesin 125 cc. Kemudian, bulan Mei 2016 lalu, versi mesin 155 cc diluncurkan, Eropa jadi target penjualan terbesarnya.
Beruntung, Yamaha sedang gencar menggempur segmen skutik 150-up di Indonesia lewat kampanye ‘MAXI Yamaha’, makanya Tricity 155 ikut diboyong ke Indonesia. Dikenalkan awal November pada Indonesia Motor Show (IMOS) 2016, motor yang diproduksi di Yamaha Thailand ini, jatah 2016-nya langsung sold out.
Apa sih yang bikin menarik skutik 3 roda seharga Rp 66 juta (on the road) ini? Yuk kita kupas habis dalam sesi Test Ride Yamaha Tricity 155 ini! • Tim (otomotifnet.com)
Desain
Nafas elegan yang mewah lebih kental ketimbang sisi sportinya. Moncong depannya futuristis dengan lampu utama LED dan sudah dilengkapi daytime running light (DRL). Sisi atasnya terdapat windscreen yang khusus di indonesia sekaligus jadi dudukan pelat nomor. Sayangnya windscreen ini fix tidak bisa diatur ketinggiannya.
Bagian belakang, tampak kaku dengan behel pegangan dirancang menyatu dengan garis bodi sehingga tampak samar. Lampu belakang kotak dengan sorot LED, cakep!
Roda depannya lebih besar karena pakai lingkar 14 inci, sedang yang belakang 13 inci. Pelek depan dengan braket satu sisi mirip mobil, ada dop kecil penutup as roda yang sayang tanpa pengunci.
Fitur dan Teknologi
Agar kedua roda depannya bisa bergerak seirama mengikuti kontur jalan dan kemiringan tikungan, teknologi Leaning Multi Wheel (LMW) disematkan. Isinya ada Parallelogram Link yang menggerakan 4 buah sokbreker depan bernama Cantilever Telescopic Suspension.
Namun tidak seperti skutik tiga roda asal Eropa yang dilengkapi sistem elektronik sehingga motor bisa tegak saat diam. LMW masih butuh standar samping saat parkir, begitu pun ketika berhenti di lampu merah, kaki wajib turun ya!
Fitur keamanannya ada ABS 3 channel di semua rodanya dikombinasikan dengan Unifed Braking System, dengan hanya menarik tuas rem belakang membuat rem depan ikut mencengkram. Yang unik di roda belakang, ada rem cakram dan tromol. Cakram untuk rem sedangkan teromol untuk parking brake lock. Tuasnya ada tepat di bawah setang kiri, bentuknya seperti yang dipakai pada Yamaha TMAX.
Di balik windscreen ada spidometer digital yang sangat lebar. isinya, ada jam digital, fuelmeter dan penunjuk kecepatan yang divisualisasikan melengkung seperti pakai kaca pembesar. Kemudian ada suhu udara luar, odometer, trip 1, trip 2, v-belt trip dan oil trip. Sayangnya tidak ada penujuk konsumsi bahan bakar rata-rata, hanya logo yang menyala ketika bensin tinggal sedikit.
Sedang ECO indicator ada di sisi atas panel digital ini. Di bawah setang ada gantungan barang yang bisa dilipat. Di sampingnya ada 12V outlet dengan colokan lighter bisa untuk cas smartphone. Di bawah jok, terdapat mulut tangki bensin yang bisa menampung 7,2 liter ditemani bagasi 23,5 liter, helm half face masuk nih! Bagasinya juga dilengkapi LED yang akan menyala ketika jok terbuka.