Jakarta - Sejak diluncurkan di Indonesia pertama kali pada 2007 silam, di tahun 2017 ini Yamaha V-Ixion genap berusia 10 tahun.
Di awal kemunculannya, Yamaha V-Ixion menjadi penantang serius di segmen sport 150 cc yang saat itu dikuasai Honda Megapro.
Yamaha V-Ixion generasi awal menggebrak pasar dengan sistem pengabut bahan bakar injeksi yang diusungnya. Mesinnya sendiri merupakan hasil pengembangan dari mesin Yamaha Jupiter MX, yakni SOHC, 4 klep, dengan kapasitas ruang bakar yang diperbesar menjadi 149,8 cc.
Tidak hanya teknologi mesinnya, desain Yamaha V-Ixion juga menawarkan sebuah kebaruan di segmen sport 150 cc yang saat itu sudah mencapai titik jenuh. Yamaha V-Ixion memadukan konsep klasik dan modern melalui desain headlamp bundar dan sasis delta box yang digunakannya.
Mulai Diekspor
Setahun setelah diperkenalkan di Indonesia oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), pada 2008 Yamaha V-Ixion juga dipasarkan di Malaysia dengan membawa label FZ150i.
Selain dari segi grafis, Yamaha V-Ixion yang dipasarkan di negeri jiran tersebut mendapat perbedaan dari segi perangkat legal di jalan raya, karena FZ150i menggunakan mata kucing sebagai tambahan.
Sementara soal spesifikasi mesin masih menggunakan kode 3C1, konfigurasi SOHC, 4 klep, 149,8 cc, dengan transmisi 5 percepatan. Tenaga yang dihasilkan pun tetap 14,9 dk pada 8.500 rpm dan torsinya 14,4 Nm pada 7.500 rpm.
Facelift Pertama (2010-2012)
Yamaha V-Ixion mengalami pembaruan pertamanya pada 2010 dengan sejumlah revisi pada bagian eksterior. Paling mencolok adalah perubahan desain lampu utama yang tidak bundar lagi, dengan tampilan lebih meruncing.