Otomotifnet.com - Berkendara jarak jauh dengan mobil bagi Anda yang tidak terbiasa ataupun yang tidak ingin kelelahan sangat penting.
Bila ingin melakukan perjalanan jarak jauh tentunya diperlukan persiapan khusus agar perjalanan nyaman dan aman.
Banyak hal yang perlu diperhatikan terutama dari faktor pengemudi hingga kondisi kendaraan yang digunakan.
Berkendara jarak jauh tentunya akan rawan terjadi masalah seperti kendala pada kendaraan anda atau kecelakaan dan lainnya bila tidak mengetahui cara mengatasi kendala serta yang aman berkendara dalam jarak yang jauh.
Untuk itu kenali beberapa kendala yang biasa ditemui pada mobil berikut tips darurat seperti di bawah ini. (Indra, DiC/Otomotifnet.com)
Sekring Putus
Penyebab lampu depan mobil mati sebelah paling umum adalah sekring putus.
Sekring tersebut biasanya berada pada bagian bawah ataupun di dekat setir mobil.
Jika Anda mengalami kendala seperti itu, namun tidak ada sekring cadangan apalagi memang jauh dari bengkel maka bisa dilakukan dengan cara darurat.
Pertama cek fuse box (boks sekring) untuk mengetahui sekring apa yang putus dan diposisi mana letaknya berdasarkan petunjuk yang ada di atas tutup boks.
(BACA JUGA: Cegah Overheating, Radiator Avanza Harus Bleeding!)
Jika sudah ketemu sekring yang putus, bisa langsung ganti dengan sekring cadangan.
Tapi bilang tidak ada, dapat mengakalinya untuk sementara waktu.
“Biasa kalau sekring putus, bisa diakali pakai kabel bekas, kawat atau bahan yang bisa menghantar arus listrik."
"Tapi, paling mudah dengan kawat saja, Terus dililitkan dikaki sekring yang putus dan kemudian pasang kembali sekring tersebut dengan tepat,” ujar Hendra, punggawa dari Hens Garage di Kawasan Pamulang Timur, Tangsel.
Karena bersifat darurat, segera cari toko spare part atau bengkel untuk membeli sekring baru dengan kode arus (ampere) yang sesuai petunjuk tutup boks.
Setelah itu segera ganti baru.
(BACA JUGA: Transmisi Otomatis Toyota Avanza, Girboks Sejuta Umat)
Over Heating
Over heating merupakan kondisi dimana mesin mobil mencapai temperatur yang cukup tinggi sehingga menyebabkan masalah pada mesin, seperti mati secara tiba-tiba (mogok).
Biasanya dapat terjadi karena sistem pendinginan (cooling system) tidak berfungsi dengan benar, alias bermasalah.
Bagi sebagian orang kendala seperti ini dianggap biasa saja, namun jika terus menerus diabaikan yang pasti akan berakibat fatal bagi mesin kendaraan.
Makanya harus dipahami ciri-ciri over heating, penyebab sampai mengatasinya.
(BACA JUGA: Tips Atasi Toyota Cayla Overheat, Avanza dan Agya Juga Pernah )
Ciri - Ciri Heating
• Saat mobil sedang dikendarai, akan terjadi gejala ngelitik berkepanjangan terutama ketika melakukan perjalanan yang cukup jauh.
• Tenaga mesin mobil menjadi berkurang ketika suhu mesin mobil sangat panas.
• Temperatur pada gauge meter menunjukkan suhu lebih tinggi dibandingkan dengan standar bahkan dapat mencapai garis merah atau lampu indikator suhu berwarna merah.
• Saat terjadi over heating, maka AC tiba-tiba dapat menjadi panas.
Pada sebagian kendaraan yang dilengkapi sistem safety load akan mengindikasikan ketika mesin mengalami over heating.
Maka secara otomatis beban mesin kendaraan akan diputus ECU sehingga mesin dapat bekerja tanpa beban khususnya pada sistem pendingin.
• Jika kondisi sudah parah, maka bisa jadi oli dapat bercampur dengan air sehingga membuat oli mobil berwarna kecokelatan. Ini artinya air masuk ke dalam ruang bakar dikarenakan kebengkokan pada kepala silinder ataupun blok silinder.
• Terjadinya penurunan peforma pada mesin. Meskipun bukan ciri-ciri utama namun patut dicurigai sebagai tanda jika mesin mobil mengalami over heating.
(BACA JUGA: Duh! Honda Civic Turbo Masalahnya Overheat, Kok Malah Ganti Mesin?)
Mengatasi Overheating
“Kalau overheat, bisa diakalin untuk sementara. Caranya, extra fan-nya ‘dilangsungin’ aja dengan beberapa cara pada sistem switch-nya."
"Kalau switch-nya model soket 2, bisa dijumper langsung dari switch-nya. Sebaliknya jika soket 1 cukup, dilepas aja soketnya. Maka extra fan akan hidup terus selama kontak ON,” lanjut Hendra.
Tapi, wantinya lagi, langkah ini hanya bersifat sementara bila belum menemukan bengkel atau hari sudah larut malam.
Namun bila penyebab overheat berasal dari kebocoran pada pompa air, maka pastikan jika jumlah air yang keluar tidaklah terlalu banyak.
“Bila ini terjadi, mobil masih bisa dipaksa berjalan, hanya saja air radiator harus sering ditambah,” jelasnya.
Nah sobat OTOMOTIF itu tadi beberapa kendala kendaraan saat perjalanan jauh.
(BACA JUGA: Lirik Lagi, Avanza Veloz 4X4, Aneh Liat Roda Depan Bisa Muter Sendiri)
Sedia Kabel Jumper
Sebelum melakukan perjalanan jauh, kondisi aki harus dipastikan dalam kendaan fit. Terutama untuk mobil bertransmisi otomatis atau matik.
Pasalnya, bila terjadi mogok di jalan kerena arus aki lemah, bisa dipastikan Anda akan sulit dihidupkan.
“Pernah kejadian tiba-tiba mesin sulit dihidupkan karena aki soak. Untungnya masih di kota, jadinya bisa cari aki pengganti (baru, red) di toko aki,” tutur Artha, pengendara Suzuki Ertiga GX A/T keluaran 2013 asal Depok, Jawa Barat.
Ia juga kebetulan selalu sedia kabel jumper yang dibelinya di sebuah supermarket perkakas rumah tangga dan bengkel.
“Waktu mogok itu, saya coba minta bantuan teman yang juga punya mobil, untuk melakukan jumper aki.
Setelah mesin Ertiga saya hidup, langsung saya ngacir ke toko aki untuk ganti aki baru.
Soalnya kan mobil matik gak bisa didorong kayak mobil manual untuk menghidupkan mesinnya,” lanjutnya.
Nah, bila hal ini juga Anda alami di mobil matik di tengah jalan, jika sebelumnya sudah menyiapkan kabel jumper, Anda bisa minta bantuan mobil lain untuk melakukan teknik ini.
(BACA JUGA: Seperti Ini Proses Jumper Aki Soak, Cuma Butuh 5 Cara Saja Kok!)
Ban Tertusuk Benda Tajam
Kejadian ini bukan tidak mungkin juga akan dialami saat jalan jauh. Memang sih ban mobil-mobil sekarang, rata-rata sudah mengusung teknologi tubeless.
Ban jenis ini bila tertusuk paku atau benda tajam lainnya, selama benda tajam itu masih menempel di ban, kebocoran akan berlangsung lama.
Namun bila benda tajamnya sampai merobek permukaan ban agak lebar, resiko tekanan angin ban berkurang secara cepat, akan sangat besar, sehingga ban jadi kempis.
“Kalau kondisi ini sampai terjadi, jangan paksakan untuk tetap mengendarai mobil. Karena akan beriko merusak ban secara total,” bilang Suyono, dari bengkel tambal ban di Depok, Jawa Barat.
Ia pun menyarankan untuk melakukan penggantian ban cadangan, atau melakukan trik ini.
“Bagian yang sobek bisa ditambal darurat pakai lem Power Glue atau lem Korea, yang dicampur abu rokok."
"Lumayan kuat kok dan bisa menutupi kebocoran untuk jarak yang cukup jauh, sampai ketemu bengkel ban terdekat,” tukasnya.
Makanya, ia menyarankan untuk selalu sedia lem ini di kotak peralatan di mobil.
“Tapi, harus punya pompa angin portable untuk mengisi ulang angin bannya. Banyak kok dijual di toko aksesori atau di Ace Hardware,” tutupnya.