Cerita membangun BMW ini berawal dari pertemanan Posma dengan salah satu bengkel di Jerman, tempat kelahiran BMW.
“Kebetulan bengkel itu bisa mendapatkan body kit Z4 GT3. Jadilah saya pikir akan lebih mudah membangunnya, sambil saya mencari bahan mobilnya,” ungkap pria yang doyan masak ini.
Seluruh body kit Z4 didatangkan dari Jerman.
Sebenarnya lebih tepat disebut full body karena body asli dicopot diganti seluruhnya pakai body versi GT3.
Untuk memudahkan proses transplantasi dengan mobil mentahnya.
Pemikirannya, daripada harus bikin bodi kit, lebih baik beli utuh saja.
Supaya mampu diajak berlari dengan beringas, beberapa komponen balap juga sekaligus diorder.
Tidak main-main, barang-barang kelas wahid yang menempel pada mobil ini.
Hal utama yang dikerjakan yakni mengganti mesin. Standar bawaan pabrik sudah pasti tak lagi dipakai.
Ditukar dengan S54 race engine. Sepertinya, pria yang tinggal di Jatiwaringin, Bekasi, Jabar ini punya stok mesin.
Sebab, saat latihan balap turing putaran 1 beberapa waktu lalu sempat jebol.
“Sabtu kita ganti dan Minggu balap. Jadi tidak ikut kualifikasi,” ungkapnya saat itu.
(BACA JUGA: Tua-tua Ganteng, Asal Kuat Miara BMW X5 Lama, Harganya Udah Rp 100 Jutaan)