Otomotifnet.com - Untuk tampil beda diperlukan upaya dan pengorbanan. Belum lagi pandangan miring dari pihak-pihak yang belum mengenalnya.
Untuk tampil beda juga tak perlu selalu dalam fashion, bahkan dalam balap sekalipun bisa demikian.
Semangat tampil beda dengan pembalap lain, membuat Posma Panggabean selalu menggeber mobil yang tak lazim dijadikan mobil balap.
Ia kerap menggeber mobil BMW dengan ‘nuansa’ balap Eropa.
Pernah juga menggunakan BMW seri 3 dengan spesifikasi WTCC.
Saat ini, kalau melihat tampilan sudah jadi, tak akan ada yang menyangka kalau Z4 ini dibangun dari awal.
Bahkan dari ‘bahan mentah’ standar menjadi mobil balap hanya dalam kurun waktu 30 hari.
(BACA JUGA: BMW E36, Mobkasnya Pehobi, Impian Anak SMA, Harga Cuma Rp 50 Jutaan)
Cerita membangun BMW ini berawal dari pertemanan Posma dengan salah satu bengkel di Jerman, tempat kelahiran BMW.
“Kebetulan bengkel itu bisa mendapatkan body kit Z4 GT3. Jadilah saya pikir akan lebih mudah membangunnya, sambil saya mencari bahan mobilnya,” ungkap pria yang doyan masak ini.
Seluruh body kit Z4 didatangkan dari Jerman.
Sebenarnya lebih tepat disebut full body karena body asli dicopot diganti seluruhnya pakai body versi GT3.
Untuk memudahkan proses transplantasi dengan mobil mentahnya.
Pemikirannya, daripada harus bikin bodi kit, lebih baik beli utuh saja.
Supaya mampu diajak berlari dengan beringas, beberapa komponen balap juga sekaligus diorder.
Tidak main-main, barang-barang kelas wahid yang menempel pada mobil ini.
Hal utama yang dikerjakan yakni mengganti mesin. Standar bawaan pabrik sudah pasti tak lagi dipakai.
Ditukar dengan S54 race engine. Sepertinya, pria yang tinggal di Jatiwaringin, Bekasi, Jabar ini punya stok mesin.
Sebab, saat latihan balap turing putaran 1 beberapa waktu lalu sempat jebol.
“Sabtu kita ganti dan Minggu balap. Jadi tidak ikut kualifikasi,” ungkapnya saat itu.
(BACA JUGA: Tua-tua Ganteng, Asal Kuat Miara BMW X5 Lama, Harganya Udah Rp 100 Jutaan)
(BACA JUGA: Cerita Sales BMW, Orang Jarang Yang Tahu Harga Mobil Jepang Sudah Beda Tipis Dari BMW)
Mesin dengan kapasitas 3.400 cc itu punya internal mesin yang spesial.
Rata-rata bahan yang dipakai sudah lightweight, sehingga kinerja mesin bisa optimal.
Dengan kompresi berkisar 12,5:1, mesin ini butuh bahan bakar dengan oktan 100 atau lebih.
Dengan spesifikasi tersebut, wajar jika penggila BMW ini hanya butuh mesin standar saja.
Sayangnya, mobil ini masih belum bisa maksimal. Karena masih terganjal regulasi ban saat balap di Indonesia.
Dengan demikian, posisi mobil jadi sangat ceper yang terkadang justru menghambat.
Eh, tapi ngomong-ngomong biaya, ini yang bikin mata terbelalak.
Sebab disebut-sebut, ganti body kitnya saja tembus Rp 500 juta, belum lain-lainnya.
Untunglah, belakangan Posma mau buka soal biaya ini.
Yakni total modifikasi plus mobil lebih dari 500 juta. Seluruhnya menghabiskan Rp 1,3 miliar.
"Angka itu, baru sampai penyelesaian mobil untuk siap balap....belum termasuk komponen lain yang disiapkan untuk balap atau part-part cadangan," terangnya.
Gokil ya! (toncil/Otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Eksterior :
Body kit Z4GT3
Kaki-kaki :
Pelek APEX, ban Achilles ATR K Sport, suspensi Intrax 4 way
Mesin & Transmisi :
S54 race engine, exhaust Magnaflow, header E46 M3 CSL, ECU Motec, transmisi Samsonas dogbox 5-percepatan, LSD Quaife
Kelengkapan :
Jok Sparco, setir Momo, instrument AIM