PERFORMA
Sangat disayangkan mesin 2 silinder inline liquid cooled 4-Stroke, DOHC 8 katup dengan 6 percepatan yang disematkan tidak ada perubahan.
Makanya klaim tenaga maksimalnya tetap 35,5 dk pada 12.000 rpm dan torsi 23,6 Nm di 10.000 rpm.
Karakter tenaganya khas mesin overbore yang kuat dari putaran menengah ke atas, baru terasa setelah melewati 6.000 rpm.
Jadi bisa dikatakan di bawah rpm tersebut respons mesinnya cenderung mengayun atau lambat jadi tidak terlalu mengentak.
Baca Juga : Fakta Di Balik Warna Emas Suspensi Upside Down Yamaha R25 Baru
Karenanya, untuk dapat melahap tikungan Sentul dengan cepat tanpa kehilangan tenaga, pengendara harus bisa menjaga putaran mesin di atas 6.000 rpm, kalau di bawah itu pasti naiknya putaran mesin lambattt…
Meski limiter-nya berada di kisaran 14.000 rpm, tapi rasanya perpindahan gigi ideal dilakukan di kisaran 12.500 rpm, tepat setelah peak power di 12.000 rpm.
Jika dipaksakan hingga limiter, dorongan tenaganya sudah tak terlalu kuat.
Perpindahan giginya cukup halus dan koplingnya enteng kendati belum pakai assist & slipper clutch.
Melakukan perpindahan gigi clutch less dengan metode blipping pun dapat dilakukan dengan mudah.
Penasaran dengan akselerasi dan top speed? Tentu saja sudah langsung dites menggunakan Racelogic.
Untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam butuh waktu 3 detik dan 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 7,2 detik.
Sedangkan jarak 0-201 meter ditempuh selama 9,8 detik dan 0-402 meter butuh waktu 15,6 detik.
Dari hasil itu, tampak jelas performa mesin memang tak berubah, karena jika dibanding R25 versi lama hasilnya mirip. 0-60 km/jam 3,1 detik dan 0-100 km/jam 7 detik. Untuk lengkapnya simak tabel.
Yang unik saat percobaan untuk menggapai top speed, karena Yamaha mengklaim kecepatan maksimum dapat meningkat 8 km/jam akibat fairing barunya yang lebih aerodinamis.
Baca Juga : Setang New Kawasaki Ninja 250 Tergolong Tinggi, Ini Cara Gantinya