Otomotifnet.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyetop produksi Hi-Max di Indonesia sejak tahun lalu sejak menurunnya permintaan pasar.
"Iya permintaan dikit, (stop produksi) sejak November tahun lalu (2019)," jelas Amelia Tjandra, Marketing Director ADM (14/4).
Lantas, bagaimana dengan layanan purnajual pikap bermesin 1.000 cc dengan jargon 'Jagoan Jalan Sempit' ini?
Dijelaskan Amel, meski Hi-Max sudah tidak diproduksi, konsumen tak perlu khawatir soal pelayanan dan ketersediaan spare part.
Baca Juga: Truk Hino Stok Aman, Pabrik Stop Produksi Sementara Akibat Corona
"Karena part and service tetap dijamin sampai dengan 10 tahun setelah stop produksi," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berujar, sejak Hi-Max dihentikan produksinya, line produksi dipakai untuk Terios dan Rush yang permintaannya sedang melonjak.
"Waktu itu Terios Rush kurang barang, customer harus inden," terangnya lagi.
Sebagai informasi, Daihatsu Hi-Max pertama kali diluncurkan di Indonesia pada November 2016 dengan target penjualan 200 unit per bulan.
Baca Juga: Isuzu Siapkan Layanan Bengkel Berjalan, Cegah Garansi Servis Hangus
Tercatat, pada 2016 penjualannya mencapai 1.047 unit, yang berarti 349 unit per bulan dan angka tersebut termasuk melebihi target.
Kemudian, masuk di tahun 2017, penjualannya malah turun drastis, hanya terjual 440 unit atau sekitar 36 unit saja per bulannya.
Lantas, pada 2018 penjualan semakin menurun, selama Januari-April cuma terjual 85 unit, berarti rata-rata 21 unit per bulan.
Menurut Amel, kini konsumen lebih memilih Gran Max ketimbang Hi-Max karena ukuran baknya lebih besar, sehingga punya daya angkut lebih banyak.