Otomotifnet.com - Pedagang mobil bekas mulai menjerit imbas virus corona yang melanda Indonesia.
Banyak stok mobil bekas para pedagang mobkas yang 'ngejogrok' di showroom karena sepinya pembeli.
Herjanto Kosasih, Manager Pemasaran Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua menjelaskan, situasi sulit yang dihadapi saat ini memang tidak bisa dihindari.
Meski begitu, Ia berharap adanya peran pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dapat membantu para pedagang mobkas.
Baca Juga: Pedagang Mobil Bekas Makin Loyo, PSBB Diperpanjang, Plus 'Dihantam' Larangan Mudik
Salah satunya dengan menghadirkan kebijakan yang tidak memberatkan konsumennya terkait pemberian kredit, seperti memberikan down payment (DP) atau uang muka rendah.
"Kami juga minta tolong ke OJK untuk DP mobil dilonggarkan jangan 30 persen, dibuat 15 persen atau 10 persen saja cukup," harapnya saat dihubungi, (27/4/20).
"Jadi buat masyarakat tidak terlalu berat," kata Herjanto.
"Itu kan wewenangnya OJK, dibuka kerannya sedikit. Karena kan kondisinya lagi tidak kondusif, namanya orang baru sembuh ya dikasih yang enak-enak dulu lah," tuturnya.
Herjanto menambahkan, jika hal tersebut dapat dimungkinkan, bukan tidak mungkin bisnis mobil bekas ini bisa bertahan dari situasi sulit yang tengah dihadapi.
Apalagi menurutnya industri otomotif memiliki peran besar dalam perputaran ekonomi di Tanah Air.
"Peran pemerintah kan di situ gitu lho, jangan kita disuruh diam di rumah suruh sehat tapi di satu sisi pemerintah melalui OJK-nya enggak aware (peduli) terhadap kondisi yang terjadi," papar Herjanto lagi.
"Karena kan dari otomotif itu putarannya banyak. Selain kesehatan, roda ekonomi juga tetap harus dijaga supaya sehat juga," tutupnya.