Laba Bersih Pertamina Rp 35,8 Triliun, Genjot Digitalisasi 5.518 SPBU

Harryt MR - Senin, 22 Juni 2020 | 23:05 WIB

Pertamina mensiagakan tim Satuan Tugas (Satgas) Ramadan, Idul Fitri dan Covid-19 (RAFICO) 2020 yang bertugas di seluruh Indonesia (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Kinerja bisnis PT Pertamina sepanjang 2019, mencetak laba bersih sebesar USD 2,53 miliar, atau setara Rp 35,8 Triliun.

Pertamina pun diklaim mampu memberikan setoran dividen tunai sebesar Rp 8,5 Triliun.

Perusahaan pelat merah ini juga mencatat capaian positif dalam program digitalisasi SPBU. Sampai akhir tahun 2019, sebanyak 2.601 SPBU di Indonesia telah menerapakan digitalisasi.

Selanjutnya, tahun ini Pertamina bakal genjot 5.518 SPBU rampung menerapkan program digitalisasi.

“Capaian yang cukup menggembirakan terkait layanan digital juga terlihat dengan adanya 1,4 juta pengunduh baru MyPertamina sebagai digital channel Pertamina,” bilang Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina.

Baca Juga: Pertamina Bantah Premium Dihapus, Statusnya Masih Penugasan Pemerintah

Masih menurut Fajriyah, total kontribusi Pertamina ke negara sepanjang 2019 mencapai Rp 181,5 triliun yang terdiri dari Dividen, Pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan hulu migas dan geothermal, serta Signature Bonus.

Sepanjang 2019 Pertamina juga mampu menyelesaikan pembangunan 48 Pertashop, serta merampungkan pembangunan 161 titik BBM 1 Harga di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di seluruh Indonesia.

BBM 1 Harga yang telah dioperasikan Pertamina tersebar mulai dari wilayah 3T di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Dengan bertambahnya jaringan di seluruh wilayah tersebut menyebabkan meningkatnya volume penjualan BBM Pertamina, dari 49,62 juta kiloliter (KL) menjadi 51,31 juta KL.

 

"Dari penjualan seluruh produk Pertamina seperti BBM ritel, industri, dan aviasi serta LPG dan Petrokimia, secara total konsolidasi mencapai ekuivalen 87,98 Juta KL di 2019," bebernya lagi.

Pertamina, menurut Fajriyah, juga menjaga ketahanan stok selama 2019. Yakni Premium tercatat rata-rata 20 hari, Solar 22 hari, Avtur 32 hari, bahan bakar khusus (BBK) 10 hari, dan LPG 16 hari.

Baca Juga: Kisruh BBM Premium, KPBB Tuding Penentuan Harga BBM Pertamina Tak Adil

“Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan BBM di masyarakat, Pertamina terus memperkuat ketahanan pasokan,”ungkapnya.

Pertamina telah membangun penambahan 21 lokasi storage TBBM, 8 lokasi storage LPG, 7 lokasi storage Avtur, dan 2 kapal general purpose untuk memastikan keandalan supply dan distribusi BBM di seluruh Indonesia.