Otomotifnet.com - Masa-masa sulit terjangan pandemi Covid-19 dialami semua industri jasa pembiayaan, tak terkecuali Mandiri Tunas Finance (MTF), yang tetap berupaya menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan kendaraan bermotor.
Meski berat dilalui, penurunan pendapatan tak terelakkan lantaran adanya restrukturisasi pembiayaan, atau penundaan pembayaran kredit.
Berdasarkan laporan sepanjang semester satu 2020, MTF telah mengabulkan restrukturisasi kredit senilai lebih dari Rp 12 triliun berupa penundaan angsuran selama 6 bulan.
Kendati demikian, dalam semester 1 2020, MTF pun mencatatkan laba operasional sebesar Rp 371,78 miliar.
Baca Juga: Tak Kendor, Semester Pertama 2020 MTF Salurkan Kredit Rp 8,84 Triliun
”Akibat pandemi Covid-19 telah dirasakan seluruh dunia usaha, tak terkecuali MTF. Kami telah meminimalisir dampak tersebut dengan melakukan berbagai upaya,”
“Antara lain melakukan efisiensi secara maksimal pada beban biaya perusahaan. Kami juga tetap memastikan agar likuiditas tetap terjaga baik, dimana keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran masih positif,” urai Armendra, Direktur Keuangan MTF.
Melalui langkah-langkah tersebut, MTF masih tetap mampu memenuhi kewajiban finansial kepada kreditur atau pihak terkait.
“Sejauh ini, risiko likuiditas perseroan dapat dikelola dengan baik karena kami memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari Bank Mandiri melalui skema pembiayaan bersama,” tambah Armendra.
Masih menurut Armendra, pihaknya juga berupaya menjaga gearing ratio, yaitu jumlah pinjaman yang dimiliki Perseroan dibandingkan modal sendiri dan utang subordinasi dikurangi penyertaan.
“MTF senantiasa menjaga jumlah maksimum gearing ratio lebih kecil dari ketentuan yang ditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan baik melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi ataupun optimalisasi dana joint financing,” bebernya lagi.
Ia melanjutkan, per akhir Juni 2020, gearing ratio MTF sebesar 5,34 kali, di bawah batas ketentuan maksimal yakni 10 kali.
“Beberapa rasio keuangan tetap berada dalam posisi yang baik antara lain rasio permodalan 22,31%, rasio ekuitas terhadap modal disetor 977,31%,”
Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Hingga Mei 2020 Loloskan 72.377 Restrukturisasi Kredit
“Dan rasio piutang pembiayaan terhadap total asset 95,34%. Sedangkan rasio non-performing financing (NPF)-gross MTF per akhir Juni 2020 berada pada posisi 3,71%,” rinci Armendra, melalui pesan tertulis (5/8).