Otomotifnet.com - Modifikasi motor jadi salah satu hal yang mengasyikkan, mulai merobah bodi sampai utak-atik jok.
Namun ngomongin jok motor, hal ini harus dilakukan dengan benar dan nggak bisa asal terlihat keren saja.
Karena memodifikasi motor tetap harus dilakukan dengan benar, tidak mengurangi kenyamanan, dan tentunya mengedepankan unsur keamanan.
Menurut Safety Riding Dept. Head PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky, sebenarnya jok dengan spesifikasi standar bawaan pabrik adalah yang paling sesuai.
Baca Juga: Honda NSR 150 Punya Problem Khas, Bisa Merembet, Kuncinya Aki dan Oli
Hal ini karena jok sudah melewati proses standarisasi dan pengetesan dari beberapa aspek, mulai kenyamanan hingga sisi safety.
”Namun jika ingin memodifikasi, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pengguna sepeda motor. Terdapat beberapa poin yang akan berubah saat kita mengganti jok standar dengan model lain atau peranti modifikasi,” kata Lucky.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita memutuskan untuk memodifikasi jok motor:
Baca Juga: All New Honda PCX 150 CBS dan ABS Beda Kampas Rem Depan, Segini Harganya
Tebal-tipis Jok
Secara batasan, sebenarnya tidak ada ukuran baku, karena beda desain motor akan berbeda pula model dan ketebalan jok.
Hal ini karena tebal ataupun tipisnya jok akan sangat memengaruhi posisi berkendara dan kenyamanan saat motor dikendarai.
Ukuran ketebalan jok wajib disesuaikan dengan aspek kenyaman dan keselamatan.
Tekstur atau Bahan
Tekstur lapisan jok wajib lentur dengan bahan dasar tidak licin saat diduduki oleh pengendara.
Baca Juga: Honda CBR250RR Cuma Habis di Bawah Rp 1 Juta Untuk Perawatan Berkala Selama Satu Tahun
Jok yang licin akan berdampak pada kenyamanan dan juga berpengaruh pada keselamatan.
Bisa dirasakan pada saat pengereman, jok yang licin menyebabkan pengendara mudah bergerak ke depan, sehingga proses pengereman menjadi tidak maksimal karena posisi duduk pengendara sudah tidak ideal untuk melakukan pengereman.
Sedangkan lapisan jok yang tidak lentur akan mudah sobek dan merusak bagian jok lainnya, seperti busa.
”Kalau lapisan jok sudah sobek, air akan mudah masuk melalui lapisan tersebut. Saat terjadi endapan air pada busa dalam waktu yang lama, maka struktur busa akan berubah menjadi keras dan mengganggu kenyamanan saat berkendara,” jelas Lucky.
Baca Juga: Mangkuk Kampas Ganda Warna Berubah Jadi Pelangi, Ini Penyebabnya!
Ergonomi
Ketika memodifikasi jok motor, secara ergonomi akan berubah.
Contohnya, saat kita melakukan penipisan pada busa jok, maka posisi berkendara akan berubah di bagian lutut, siku dan pandangan.
Begitu pula sebaliknya, saat kita menebalkan atau meninggikan jok, posisi pinggul kita akan lebih naik dibandingkan dengan penggunaan jok standar.
”Perubahan tersebut akan menyebabkan pengendara tidak nyaman, dan mudah lelah saat berkendara, serta dapat berdampak negatif pada kestabilan dan kenyamanan berkendara,” kata Lucky.
Baca Juga: Honda BeAT eSP Sil Sok Depan Bocor dan As Baret? Gini Cara Gantinya
Pengaruh mengganti jok pada keseimbangan dan kestabilan memang cukup besar.
Tidak disarankan memodifikasi jok bagian belakang dibuat lebih tinggi dari jok bagian depan. Hal ini menyebabkan tubuh pembonceng melebihi pengendara, dan tentu saja akan berdampak negatif terhadap aerodinamika kendaraan.