Hasilnya, untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam, PCX 160 Ikim butuh waktu 4,7 detik saja, sedangkan PCX 160 standar 5,2 detik.
Kecepatan 0-80 km/jam membutuhkan waktu 9 detik alias 0,7 detik lebih cepat dari PCX 160 standar. Lumayan kan?
Tapi sayang top speed di jalur sepanjang 1 km tidak terpaut jauh, di spidometer 121 km/jam, sedangkan yang standar 119 km/jam.
Rasanya ‘nafas’ motor jadi terlalu panjang, sepertinya cocok untuk yang senang turing.
Baca Juga: PCX 160 Berlivery Honda Racing Red, Tampil Sporty, Pakai USD
Pengetesan berlanjut ke atas dyno Dynoject 250i milik Sportisi Motorsport. Ada beberapa grafik yang bisa dilihat, pertama tenaga maksimal, ternyata turun menjadi 11,52 dk di 7.810 rpm, namun torsi naik menjadi 12,09 Nm pada 6.760 rpm.
Pada PCX 160 standar terlihat tenaga lebih mengisi di putaran rendah, sedangkan PCX 160 CVT custom di putaran 4.000-6.000 rpm terlihat sedikit selip. Namun, setelan itu justru lebih responsif.
Grafik berikutnya memperlihatkan kalau ‘nafas’ dari CVT oprekan Ikim sangat panjang. Saat pertama gas dibuka, membuat putaran mesin tertahan di kisaran 6.900 rpm cukup lama, di mana rpm ini lebih tinggi dibanding PCX 160 standar.
Dengan begitu akan memberikan respon tenaga yang lebih baik, karena mesin berkitir lebih tinggi mendekati peak power. Tercatat 6.900 rpm ini terus tertahan hingga menyentuh 95 km/jam.
Baca Juga: PCX 160 Ditawari Windshield Baru, Ada 2 Model, Mulai Rp 200 Ribuan