Dirinya mempertanyakan, saat kawasan wisata ditutup, rombongan moge itu bisa bebas masuk.
"Ada apa ini, padahal ditutup kok bisa Harley-Davidson masuk. Atau apakah Harley ini orang hebat, dan masyarakat miskin hingga dilarang," kata Ramdhani.
Menanggapi kritikan tersebut, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho memberikan bantahannya.
Ia menegaskan rombongan moge sekitar 10 unit Harley-Davidson tersebut juga diminta putar balik oleh petugas.
"Kami minta mereka putar balik, jadi mereka putar balik di Labulia, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, mereka tidak lewat jalur tengah atau jalan by pass Bandara atau tidak lewat pos sekat," ucap Esty.
Baca Juga: Hilux Pelat Merah Nekat Terobos Pos Penyekatan, Diadang Petugas, Pengemudi Jual Nama Pejabat
"Mereka distop anggota di pos sekat Labulia akhir, ya mereka lewat Sekotong," ujar Esty.
Awalnya, kata Esty, rombongan moge itu menuju jalur Sekotong, Lombok Barat, namun karena dihalau petugas maka mereka melewati kawasan Selong Belanak, Lombok Tengah.
Setelah itu melewati Prabu, dan tak ada penjagaan di kawasan tersebut, karena yang dijaga atau disekat adalah jalur poros menuju obyek wisata.
"Rombongan ini kemudian menghindari pos sekat yang di Sengkol, Batujai dan Bundaran Mong dan masuk melewati turunan atau simpang Kuta dan langsung masuk lokasi Mandalika," bebernya.
"Nah, di sana mereka menunjukkan surat dan telah mengajukan izin dari ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) pada sekuriti, makanya mereka dikasih masuk," ujar Esty.