“Menurut gue ada yang tidak sinkron. Dengan komputer sudah lebih canggih, masa harus mundur lagi. Akhirnya, gue perdalam terus,” tambah atlet paralayang ini.
Hasilnya, pada 1992 mulai ikut drag race pakai Toyota Corolla Twincam GTi di sirkuit Ancol. Hasil oprekan diterapkan langsung di arena balap.
Baca Juga: Toyota Corolla Twincam GTi Melepuh, Kabin Bau Plastik Terbakar, Mesin Sembur Api
Beberapa kali Taqwa meraih juara menggunakan mobil bermesin 4A-GE yang tetap dipertahankan sistem injeksinya tersebut.
“Bisa dibilang gue pionir yang tuning mobil-mobil injeksi. Remap ECU dan lainnya. Karena waktu itu masih banyak karburator,” ungkapnya.
Semenjak itu, dirinya sering diminta teman-temannya untuk tuning mobil mereka supaya lebih ngacir. Bahkan teman-temannya juga mendorong Taqwa membuka bengkel.
Sebelum benar-benar membuka bengkel, Taqwa sering melakukan hal-hal yang jarang dipikirkan, hanya untuk menambah ilmu.
Baca Juga: Toyota Sprinter Carib Langka Tayang di Kanal Otojadul, Klik Disini
Seperti ketika awal 1990-an, saat koil dimensinya besar-besar. Banyak anggapan, semakin besar koil, semakin bagus.
Untuk membuktikan, dirinya membeli banyak koil dan memotongnya. Hanya untuk tahu bagian dalamnya. Ternyata, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.