Eh iya, ada lagi kekurangnyamannya, terutama bagi pembonceng. Ternyata footstep bergetar saat akselerasi atau ketika rider menutup gas.
Padahal footstep sudah diberi peredam karet lho, terasa sekali kalau kita goyang pakai tangan.
Satu lagi yang menunjukkan ER-6n sebagai moge harian, karakter mesin sangat mendukung.
Torsi dari mesin 650 cc 2 silinder segaris DOHC 8 klep, terasa begitu besar sejak rpm rendah dan maksimalnya mencapai 64 Nm di 7.000 rpm.
Baca Juga: Naik PCX 160 Makin Nyaman, Coba Jok Custom RI Matic Shop, Empuk!
Makanya tak perlu buka gas besar untuk ngacir. Kalau kebanyakan yang ada malah ban depan terangkat.
Namun ini juga jadi handicap buat pemula, terutama buat yang baru naik kelas dari 250 cc, torsi badaknya akan terasa terlalu liar.
Malah kalau belum biasa bisa bikin capek sendiri, karena pengendara malah sibuk menjinakkan liarnya muntahan torsi di putaran bawah, khususnya di jalanan padat.
Untung koplingnya tergolong ringan, jadi jari tangan kiri tak lekas pegal ketika mesti terpaksa main kopling.