Karena kedua kaki saat turun mampu menapak dengan sempurna, ini juga karena joknya punya desain yang tirus.
Meski busa joknya tidak terlalu empuk, tapi desainnya yang lebar membuat bokong duduk sempurna. Kulit joknya yang lentur juga tidak membuat bokong cepat panas.
Setangnya punya posisi yang nyaman saat diraih, seperti skutik pada umumnya. Hanya saja desain setang yang tidak terlalu menekuk ke dalam, bikin lengan jadi lebih membuka.
Pijakan kaki pengendara terasa luas untuk ukuran sepatu 42, mudah mengatur posisi kaki dan mudah membawa barang karena area tengah yang lega.
Baca Juga: Dimodali Fairing, Aura Cafe Racer Benelli Motobi 152 Makin Kuat, Ganteng Ya!
Overall riding position Panarea 125 terasa nyaman. Lantas bagaimana dengan handlingnya? Ternyata fun to ride banget! Dengan bobot hanya 104 kg membuat Panarea 125 sangat lincah dan ringan.
Pastinya tidak menyusahkan pengendara, terutama saat bermacet-macetan. Karakter suspensinya juga punya jarak main yang panjang dengan redaman yang pas untuk bobot 60 kg.
Jarang sekali merasakan bottoming pada kedua suspensinya. Baik untuk berkendara santai atau diajak cornering dengan cepat, Panarea 125 selalu nurut dan bisa memberikan kestabilan.
Performa rem depannya cukup baik, bisa mengurangi laju secara sempurna. Beda dengan rem belakang yang kabel remnya terasa melar, saat ditarik bisa habis sampai mentok, tapi sama sekali tidak bikin roda mengunci.
Baca Juga: Test Ride Benelli TRK 502X, Pakai Mesin 500cc, Bahan Bakar Tetap Irit?