Jika mesin sudah aman, bisa cek komponen lain yang bisa berakibat rusak akibat terendam banjir.
Seperti lampu depan dan belakang, sein, spidometer pastikan gak ada air di dalam mikanya. Oiya ganti juga aki dengan yang baru ya!
“Turun mesin perlu kalau kerusakannya sudah parah, biasanya karena didiamkan oleh owner-nya sehingga ada karat di jeroan."
"Selama motornya langsung ditangani dengan benar tidak perlu turun mesin. Saran terakhir, cek kondisi motor di bengkel resmi,” sambung Jeky.
Jika terpaksa melewati jalan yang sudah digenangi banjir, ada beberapa kriteria yang perlu diketahui untuk memastikan motor tetap aman melewati banjir tersebut.
“Bila kondisi banjirnya di atas knalpot sebaiknya mesin tidak dihidupkan, didorong saja,” saran Hariadi, Assist to Dept. Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
“Karena sangat riskan memaksa mesin hidup dengan kondisi terendam air. Riskan air masuk tersedot ke ruang bakar, bisa terkena water hammer. Kalau tinggi air di bawah knalpot atau setengah roda kemungkinan masih bisa dilalui,” imbuhnya.
Selain melihat knalpot, lihat juga throttle body atau karburator pastikan masih menggunakan saringan udara standar atau belum open filter, ini mencegah air masuk lebih banyak ke ruang bakar.
“Pada saat melalui banjir pun rpm atau gas tidak boleh rendah, harus terus idle agak tinggi agar air tidak terhisap masuk dari knalpot. Kalau batas knalpot biasanya sama dengan air intake, amannya di bawah knalpot,” wantinya.
Baca Juga: Turun Mesin Massal, Video Ratusan Motor Buruh Pabrik Terendam Air Laut di Tanjung Emas