“Mahalnya biaya adalah biaya investasi dan membership, jadi tantangannya tidak mudah," urainya lagi.
Seperti diketahui, Pemerintah terus berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon. Salah satunya dengan menggenjot penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Hal ini menjadi penting, mengingat kondisi perubahan iklim maupun pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca.
Hingga krisis cadangan energi berbasis fosil, berpotensi menciptakan disrupsi bagi keseimbangan kehidupan yang harmoni.
Tidak hanya berdampak bagi generasi di masa sekarang, namun juga akan terasa untuk generasi di masa depan.
Baca Juga: Siap-Siap Beli Motor Baru, IMOS 2022 Digelar Awal Bulan Depan
Implementasi transisi penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) memegang peranan penting akan transformasi energi yang ramah lingkungan.
Patut didukung upaya Pemerintah Indonesia mewujudkan target netralitas karbon pada tahun 2060 mendatang.