Sementara perwakilan PT. Astra UD Truck Semarang, Slamet Wijianto mengatakan, truk yang mengalami kecelakaan tersebut keluaran 1994.
"Sampai saat ini belum ada aturan batas waktu penggunaan kendaraan, karena jika dirawat secara berkala dan baik, tentu masih bisa beroperasional," ungkapnya.
Slamet mengatakan, kondisi armada truk AD 8911 IA secara visual ada kebocoran di silinder roda dan master silinder, sehingga menyebabkan keausan di pipa.
"Ini memiliki risiko tinggi saat dioperasionalkan. Selain itu juga sensor indikator tidak diaktifkan, sehingga reminder tidak berjalan saat oli habis, sehingga tidak layak dikemudikan," kata dia.
Diketahui sebelumnya, truk tronton menyeruduk 6 mobil dan 9 motor di simpang exit tol Bawen, (23/9/23).
Total ada 30 korban dalam kejadian tersebut. Dengan rincian 4 orang meninggal dunia dan 26 orang menderita luka.
Dari korban luka tersebut, 17 orang menjalani rawat inap dan sisanya rawat jalan.
Baca Juga: Pengakuan Sopir Truk Maut Bawen, Kesulitan Pindah Gigi Persneling 4 ke 2