Otomotifnet.com - Setiap tahun, pola yang sama terjadi ketika mobilitas liburan akhir tahun. Yakni kemacetan di sejumlah titik, salah satunya berpotensi di ruas Trans Jawa.
Lantaran polanya sama setiap tahunnya, maka penanganan arus pergerakan kendaraan masyarakat di titik krusial jalur Trans Jawa mestinya sudah bisa diantisipasi.
Yaitu melalui persiapan infrastruktur dan manajemen rekayasa lalu lintas, baik di ruas tol maupun non-tol.
Termasuk pengendalian pasar tumpah, optimalisasi rest area di jalan tol, rambu-rambu, penerangan jalan, CCTV, hingga ketersedian fasilitas medis.
"Mayoritas distribusi volume lalu lintas baik yang keluar wilayah Jabotabek menuju Timur atau Trans Jawa dan Bandung mencapai 46,7%,”
“Kemudian diikuti oleh lalu lintas yang menuju Barat/Merak sebesar 30,9% dan menuju Selatan/ sebesar 22,4%,” beber Subakti Syukur, Direktur Utama Jasa Marga Persero.
Ia melanjutkan pihaknya terus melakukan koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral yang intensif dan komprehensif.
“Melibatkan seluruh pemangku kepentingan antara lain dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator PMK, Kementerian PUPR (Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol),”
“(serta) Kepolisian (Korlantas dan Polda) serta pemerintah daerah setempat," imbuh Subakti, melalui pesan tertulis (07/12/2023).
Baca Juga: Warga Lokal Belum Tentu Tahu, Ini Dia Tol Pertama di Sumatera